INSPIRATOR

Kisah Pedagang Wayang Bisa Sekolahkan Anak hingga Jadi PNS dan TNI

Yulistyo Pratomo 10/08/2022 14:47 WIB

Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik kepada anaknya, termasuk perjuangan menyekolahkan anaknya hingga menjadi orang sukses dan membanggakan.

Kisah Pedagang Wayang Bisa Sekolahkan Anak hingga Jadi PNS dan TNI. (Foto: Avirista Midaada)

IDXChannel - Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik kepada anaknya, termasuk perjuangan menyekolahkan anaknya hingga menjadi orang sukses dan membanggakan. Hal tersebut juga dilakukan Sabar (75), sosok kakek pedagang wayang kulit di kota Malang. 

Sabar memiliki tiga anak, yang mana kini sukses dan telah bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), semuanya dia biayai dari hasil berjualan wayang keliling.

Kini, anaknya yang pertama berhasil menjadi anggota TNI AD dan berdinas di Kostrad, Cibinong, Bogor. Sedangkan anak keduanya menjadi seorang guru di daerah Cileungsi, kemudian anak ketiga sukses menjadi PNS di Tangerang.

Meski ketiga anaknya telah sukses, Sabar tetap memilih berjualan wayang keliling. Setiap hari, kakek asal Purwantoro, Wonogiri ini, selalu menyusuri jalanan protokol di Kota Malang sambil berjualan wayang yang dibuatnya sendiri.

Melansir dari iNews.id, Sabar berjualan di sejumlah area jalan seperti Jalan Semeru, Jalan Bromo, Jalan Ijen, hingga Jalan Kawi, kerap dilintasi oleh Sabar. Bahkan panas terik matahari tak menghalangi pria yang tinggal di Kelurahan Tanjungrejo, Sukun, Kota Malang.

Saat ditemui MNC Portal Indonesia, Selasa (9/8/2022), Sabar mengaku awalnya dia adalah pedagang mainan anak. Profesi itu dilakoninya saat merantau ke Malang pada tahun 1961.

Namun menjadi pedagang mainan anak keliling hanya dilakoni Sabar sampai tahun 1969, Karena penjualan mainan anak cenderung sepi, kemudian ia beralih jualan wayang 

"Saya belajar bikin wayang diajari ayah saya. Bahannya dari karton dan kulit. Beliau dulu seorang dalang. Ternyata saat itu peminat wayang lumayan bagus, jadi saya teruskan," ujar Sabar.

Setelah beralih berjualan wayang, Sabar dapat meningkatkan penghasilannya.  Sehari-hari, dia bisa mendapat penghasilan hingga Rp500.000. 

"Satu wayang dijual mulai harga Rp35 ribu untuk bahan karton dan Rp500 ribu untuk bahan kulit. Kalau pendapatannya bisa bertambah ketika ada acara atau pertunjukan seni," ungkap Sabar. 

Dia menuturkan, pernah meraup pendapatan hingga Rp3 juta dalam satu malam saja. Hasil itu didapat saat ada pertunjukan seni yang berimbas pada meningkatnya penjualan wayang buatannya.

Dia mengaku, sebenarnya sudah dilarang anak-anaknya untuk berjualan wayang lagi. Karena saat ini usianya sudah tak lagi muda dan anak-anaknya sudah berhasil dan bisa menjamin kehidupan Sabar. Tetapi, Sabar memilih tetap berjualan Wayang keliling karena senang bisa bertemu dan bersosialisasi dengan banyak orang. 

"Saya kalau di rumah saja itu malah tidak betah dan bikin cepat tua. Kalau keluar jualan seperti ini, saya senang karena bisa bertemu banyak orang dan berbagi cerita," tutur Sabar. (TYO/RIDHO)

SHARE