Kisah Pemulung Kaya di AS, Hasilkan Rp19 Juta Tiap Minggu
Memulung barang bekas dalam kondisi baik rupanya dapat membuat seorang wanita di AS meraup keuntungan puluhan ribu dalam setahun.
IDXChannel—Kisah pemulung kaya di Amerika Serikat yang pernah mengepul barang-barang berharga di tempat pembuangan sampah sempat viral di Indonesia. Bagaimana tidak, hanya dengan ‘memulung’ sampah saja sudah meraup USD30.000 setahun.
Namanya Tiffany Butler, seorang wanita berusia 31 tahun yang tinggal di Texas, akun Tiktoknya @dumpsterdivingmama jadi tenar gara-gara unggahannya. Ia sering membagikan video berisikan barang-barang menarik temuannya di tempat pembuangan.
Saat cerita ini menguap ke permukaan, banyak netizen dibuat terkejut dengan nilai keuntungan yang didapat Butler dari aktivitas memulungnya. Tapi seperti apa sebenarnya situasi dan kondisi dumpster diving yang digeluti Butler?
Kisah Pemulung Kaya: Jangan Samakan dengan Indonesia
Jangan keburu kaget, apalagi terkesan. Sebab ‘memulung’ yang dimaksud sangat jauh dari aktivitas memulung yang Anda lihat sehari-hari. Pemulung di sekitar kita mencari sampah rumah tangga—biasanya plastik—di tong sampah rumah-rumah. Butler tidak begitu.
Ibu beranak empat itu memulung tempat pembuangan sampah yang berada di ritel-ritel besar, dan jangan bayangkan sampah yang dibuang di situ menjijikkan seperti tempat sampah di sekitar Anda.
Tempat sampah yang dijelajahi Butler boleh dibilang seperti tempat pembuangan barang tidak terpakai. Ia banyak menemukan barang-barang dalam kondisi sangat baik, bahkan masih tersegel lengkap dengan kardusnya.
Dilansir dari Yahoo! Life, Butler mengaku pernah menemukan enam kontainer make up tak tersentuh seharga USD3.000, ia menemukan beragam jenis barang berguna dalam kondisi sempurna.
Mulai dari pigura, mainan anak, blender, vacuum cleaner, sepatu wanita mewah, jam tangan mewah, dan masih banyak lagi. Semuanya masih lengkap dengan kardus dan berfungsi sempurna.
Jadi jelas, jangan samakan aktivitas memulung Butler dengan pemulung di sekitar kita. Selain itu, kebiasaan penduduk Indonesia dan Amerika Serikat dalam hal pembuangan barang tak terpakai pun berbeda. Penduduk Indonesia cenderung menjual sendiri jika ada barang tak terpakai di rumah, alih-alih membuangnya begitu saja.
Kisah Pemulung Kaya: Cuan Moncer Sampai Pede Resign
Memulung barang-barang bernilai jual di tempat pembuangan ternyata sangat menguntungkan. Dalam setahun Butler bisa meraup USD30.000 hanya dari penjualan barang-barang yang ditemukannya.
Dia menjual barang-barang temuan bernilai itu dengan harga miring, bahkan bisa turun 75% dari harga aslinya. Butler tak masalah menjualnya dengan harga murah, ia justru merasa senang dapat membantu orang mendapatkan barang yang diinginkan.
Butler menjual barang-barangnya di Facebook, lewat garage sale, atau di platform marketplace lainnya. Ia menjual nyaris 80% barang-barang yang ditemukannya.
Butler kini bahkan memiliki satu gudang tersendiri untuk menyimpan barang-barang yang ditemukannya. Dia berhasil meraup USD1.300 per minggu. Butler sampai percaya diri untuk berhenti bekerja di kantornya untuk serius menggeluti aktivitasnya.
Padahal, Butler baru mulai dumpster diving pada 2017, namun kini ia yakin dapat memperoleh penghasilan yang cukup dari aktivitasnya. Namun perlu diingat pula, USD30.000 per tahun adalah gaji rata-rata di AS, sebab pegawai kantoran umumnya dibayar mulai USD50.000 ke atas.
Tapi tentu saja, jika dikonversikan ke rupiah, nilai itu sangat fantastis.
Begitulah kisah pemulung kaya Tiffany Butler, yang kini berani menjadikan aktivitasnya sebagai sumber penghasilan utama. (NKK)