Kisah Sarjana Teknik Bisnis Kopi Modal Rp10 Ribu, Kini Jadi Pemasok ke Kafe-Hotel
Mohammad Hudioro atau akrab disapa Mas Udek sukses menjadi pengusaha pemasok kopi di kafe-hotel.
IDXChannel - Dari menyukai kopi bisa menjadi bisnis yang menjanjikan. Bahkan, bisa menjadi pemasok berbagai kafe hingga hotel di sejumlah daerah, termasuk Bali.
Hal itu yang dilakukan Mohammad Hudioro atau akrab disapa Mas Udek, pemilik Raos Kopi yang beralamat di Tulungagung, Jawa Timur.
Sesuai dengan namanya Raos Kopi, di mana dalam bahasa Jawa memiliki arti Rasa Kapi mengandung makna kedai kopi ini memiliki cita rasa yang pas dan nikmat untuk para pecinta kopi.
Mas Udek mengaku dirinya adalah orang pertama yang membuka manual brew di Tulungagung. Berawal pada 2013 dengan modal Rp10 ribu membuat penggorengan dari tanah liat dan kayu bakar untuk menyangrai kopi, kini usahanya berkembang.
Saat awal membuka usaha roastery, Mas Udek mengaku banyak sekali membuang kopi karena kesulitannya dalam proses sangrai. Meskipun banyak sekali tantangan dan memiliki banyak kompetitor hingga proses sangrai, dia tetap teguh pada prinsipnya untuk tidak menyamakan produknya dengan yang lain.
“Alhamdulillah semakin dikenal bahkan saya merambah ke konseptor developer,” kata Mas Udek, dikutip dari YouTube Naik Kelas, Sabtu (28/10/2023).
Kini kopi hasil sangrainya sudah dipasok ke beberapa coffee shop dan hotel-hotel di sejumlah daerah. Bahkan pengiriman ke Bali setiap minggunya mencapai 10 kilogram (kg).
Dari membuat penggorengan tanah liat lalu membuat mesin sendiri hingga impor mesin sangrai untuk mendukung usahanya,
Mas Udek mengaku awalnya sempat takut karena banyak kompetitor, namun dia tidak pernah berhenti belajar dan berinovasi dalam usahanya.
Sebagai Sarjana Teknik Kimia Industri dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), dia tidak menyesali keputusannya menjadi pengusaha. Bahkan dia bersyukur telah menolak tawaran saudaranya untuk bekerja di salah satu BUMN ternama. Alasan, karena tidak ingin utang budi di kemudian hari.
"Saya enggak mau, saya mau nyari (kerja) sendiri,” ujarnya.
Kini dia perlahan menikmati jerih payahnya dalam bisnis kopinya. Dari awalnya membuka bisnis di garasi, lalu ruko, kini dia memiliki kedai sendiri dan pelanggan di mana-mana.
Sebagai produsen kopi, ada berbagai varian kopi mulai dari robusta hingga arabica yang dijualnya. Dia menjual mulai dari kopi biji, kopi bubuk, kopi seduh, jasa sangrai, aneka minuman dan lainnya.
Mas Udek mengaku kunci kesuksesannya dalam berbisnis adalah tidak pantang menyerah, tekun, berinovasi, kesetiaan pada prinsip, dan kegigihannya dalam menghadapi rintangan. Dia juga membuktikan bahwa sabar dan fokus pada tujuan dapat mengantarkan seseorang menuju kesuksesan.
(RNA)