Kisah Sukses Anggota Polri Buka Bisnis Pemanis Pengganti Gula
Kompol Fadli Amri adalah polisi yang bertugas di Bareskrim Polri, tetapi memiliki bisnis sampingan berupa produksi pemanis pengganti gula.
IDXChannel—Kisah sukses pengusaha gula dari kepolisian menarik untuk diulas. Kompol Fadli Amri adalah polisi yang bertugas di Bareskrim Polri, tetapi memiliki bisnis sampingan berupa produksi pemanis pengganti gula.
Kompol Fadli yang kini tengah melanjutkan studi di PTIK ini memiliki kebun tanaman stevia, tanaman yang daunnya dapat diolah menjadi pemanis pengganti gula. Stevia adalah produk pengganti gula yang kini populer di kalangan masyarakat.
Stevia umumnya dijual dalam bentuk cairan. Gula stevia dianjurkan bagi penderita diabetes, juga untuk orang-orang yang ingin mencari pemanis pengganti gula pasir. Satu tetes stevia dapat dikonsumsi satu cangkir minuman.
Berbeda dengan rasa manis gula pasir yang memerlukan beberapa sendok teh, stevia tidak membutuhkan banyak takaran. Satu tetes memberikan rasa yang sangat manis. Stevia juga diklaim memiliki nol kalori, sehingga dapat dikonsumsi tanpa menambah banyak kalori.
Fadli memulai bisnis ini dengan membeli daun kering stevia, kemudian diolah menjadi cairan gula stevia siap konsumsi. Namun lambat laun banyak orang mulai ingin menanam sendiri, dari sinilah Fadli akhirnya membuka kebun pembibitan.
Kebun Fadli bisa memasok hingga 1.000-2.000 bibit per bulan. Stevia cukup mudah dibudidayakan, terutama di dataran tinggi. Melansir laman YouTube Majalah Trubus, harga satu bibit berusia satu bulan dibanderol Rp10.000-Rp15.000.
Bibit satu bulan itu dapat ditanam dan siap panen satu bulan kemudian. “Tanaman stevia ini yang penting jangan telat disiram, tidak boleh terlalu becek, tapi tidak boleh kering juga,” tuturnya.
Stevia juga memerlukan sinar matahari yang cukup. Ada beberapa varietas stevia, yakni stevia yang dapat ditanam di dataran tinggi dan dataran rendah. Stevia dataran tinggi umumnya memiliki daun lebih besar.
Sementara stevia dataran rendah memiliki daun lebih kecil. Stevia siap dipanen ketika sudah berbunga tetapi belum mekar, pada kondisi itu daun stevia memiliki tingkat kemanisan tertinggi.
Satu hektare lahan dapat menghasilkan daun dan tangkai basah sekitar tiga ton. Stevia ini dijualnya dalam beragam bentuk. Mulai dari bibit, daun kering, daun basah, hingga produk jadi siap konsumsi.
Sebagai tambahan informasi, harga daun kering stevia dibanderol sekitar Rp30.500 per 100 gram, sementara jika dijual per kilogram harganya bisa mencapai Rp200.000 lebih.
Meskipun memiliki pekerjaan utama, Fadli tidak malu menggeluti bisnis pertanian stevia, apalagi dia sendiri adalah anak seorang petani. Fadli mulai menggeluti bisnis ini sejak 2019.
Itulah kisah sukses pengusaha gula.
(Nadya Kurnia)