Kisah Sukses Bos ACES, Bangun Ace Hardware Berbekal Jaga Toko Perkakas di Glodok
Sebelum mendirikan dan mengembangkan Kawan Lama Group, Kuncoro Wibowo pernah menjaga toko perkakas di Glodok milik ayahnya.
IDXChannel—Kisah sukses bos ACES, atau PT Ace Hardware Indonesia Tbk, patut diacungi jempol. Bermula dari pengalaman membantu toko perkakas sang ayah di Glodok, Kuncoro Wibowo mampu mengelola usaha menjadi sebesar sekarang.
Ace Hardware berdiri pertama kali pada 1995, dan sejak saat itu berekspansi hingga menjadi perusahaan ritel furnitur dengan jaringan toko terbesar di Indonesia, dan memiliki segmen pasar yang luas.
ACES kini berada di bawah naungan Group Kawan Lama, perusahaan yang menaungi beberapa merek yang dikenal masyarakat luas seperti Informa, Chatime, Toys Kingdom, Ruparupa, Living World, Krisbow, dan lain-lain.
Siapa sangka, kemajuan Kawan Lama merupakan buah dari pengalaman Kuncoro Wibowo yang didapatnya selagi membantu ayahnya menjaga toko perkakas di Glodok?
Dikutip dari laman resmi perseroan, perjalanan bisnis Kuncoro dan keluarganya berawal dari toko perkakas seluas 3 x 3 meter persegi di Glodok yang didirikan sang ayah, Wong Jin. Setiap pulang sekolah, Kuncoro kerap membantu ayahnya untuk berjualan.
Kuncoro sebenarnya tak sempat menyelesaikan pendidikan formal di masa muda karena peristiwa Gerakan 30 September 1965. Namun demikian Kuncoro tetap belajar di rumah, ia juga belajar bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Dari kebiasaan membantu ayahnya itu, Kuncoro belajar cara menjalin relasi dengan para pemasok barang perkakas. Hal inilah yang kelak menjadi bekalnya saat mengembangkan bisnis keluarganya.
Toko perkakas tersebut diturunkan kepada Kuncoro untuk dikelola. Ia mulai memperluas pemasok produk dagangan dari luar negeri. Pada 1980, ia mendirikan PT Kawan Lama Sejahtera untuk ekspansi masif, sejumlah cabang dan pusat distribusi ia dirikan di berbagai kota.
Kantor perusahaan saat itu berdiri di Glodok Jaya. Kuncoro berhasil mengantongi lisensi tunggal untuk membawa brand Ace Hardware dari Amerika Serikat ke Indonesia. ACES tak hanya menjalin relasi dengan customer dalam negeri, namun juga dengan customer luar negeri.
Di bawah pengelolaan Kuncoro, Kawan Lama berkembang pesat, begitu juga Ace Hardware yang kini telah membuka 228 gerai yang tersebar di 52 provinsi. Sebagai tambahan informasi, Kuncoro melanjutkan studi formalnya pada 1977 dan 1993, saat situasi politik negeri mulai membaik.
ACES sendiri kini menjadi emiten berkapitalisasi pasar Rp12,52 triliun, masuk dalam jajaran indeks IDX SMC Liquid, menjadi salah satu saham berkapitalisasi pasar menengah yang paling likuid karena sering diperdagangkan di pasar modal.
Demikianlah kisah sukses bos ACES yang mengembangkan Kawan Lama berbekal dari pengalaman menjaga toko perkakas di Glodok. (NKK)