INSPIRATOR

Kisah Sukses Eksportir Muda: Jual Minyak Kotor Sawit Modal Minim, Cuan Rp2,5 Miliar

Kurnia Nadya 03/10/2023 13:14 WIB

Seorang eksportir muda berhasil mendulang keuntungan hingga miliaran rupiah dari penjualan minyak kotor sawit ke China.

Kisah Sukses Eksportir Muda: Jual Minyak Kotor Sawit Modal Minim, Cuan Rp2,5 Miliar. (Foto: YouTube/Julio Ekspor)

IDXChannel—Yulio Dwi Saputra adalah adalah seorang pemuda berumur 21 tahun yang merupakan mahasiswa teknik industri, sekaligus eksportir muda. 

Yulio sudah mempelajari tentang ekspor sejak November 2021, dan pertama kali mulai melakukan ekspor pada September 2022. Barang yang pertama kali ia ekspor adalah Palm Acid Oil (PAO) atau limbah sawit, dengan tujuan ke China.

“Ide untuk mengekspor palm acid oil ini muncul karena sebelumnya kita sudah pernah main di komoditas kelapa dan turunannya. Hingga akhirnya banyak pembeli yang bertanya mengenai PAO, dari sana kita mulai mendalaminya,” jelas Yulio pada kanal YouTube Julio Ekspor (3/10).

Yulio memanfaatkan media sosial untuk mencari konsumen, terutama Facebook dan LinkedIn. Konsumen pertamanya berasal dari China. 

“Dia saya bawa ke gudang untuk ambil sampling. Begitu ambil sampling, malamnya dia menginfokan kalau oke,” ucap Yulio. 

Ekspor pertamanya berjumlah 200 ton, yang satu kontainernya seberat 20 ton dan seharga Rp250 juta. Yulio mengatakan ekspornya ini tidak menggunakan modal sepeserpun, namun dapat menghasilkan Rp2,5 miliar untuk sekali ekspor.

Konsumennya ini ia dapatkan dari relasi salah satu kenalan importir dari Jakarta. Ia mengambil pasokan PAO dari Medan dan Kalimantan, yang membedakannya adalah kualitas dan harga. 

Menurutnya harga di Kalimantan lebih murah daripada yang ada di Medan,  karena supplier di Medan lebih banyak. PAO ini mulai dipandang oleh banyak orang dari sekitar tahun 2009 setelah sebelumnya dianggap hanya sebagai limbah biasa. 

PAO dihasilkan dari produksi CPO (crude palm oil) atau minyak kelapa sawit namun hanya 0,5% dan memiliki fungsi yang hampir sama dengan CPO namun dalam bentuk low quality. Harga PAO bisa berubah mengikuti dengan harga CPO, namun tidak terlalu signifikan. 

Itulah kisah sukses eksportir muda yang mencatatkan keuntungan miliaran rupiah dari hasil ekspornya. (NKK)

Penulis: Noviyanti Rahmadani

SHARE