Kisah Sukses Forbes Dirikan Majalah ‘Deretan Orang Terkaya’ Kegemaran Pembaca
Forbes dulunya adalah penulis artikel, ialah yang mendirikan majalah yang kerap menyusun daftar orang-orang terkaya di dunia.
IDXChannel — Forbes merupakan majalah bisnis Amerika yang menyediakan artikel mencangkup industri keuangan, investasi, dan topik pemasaran lainnya. Pembaca akrab dengan nama Forbes berkat deretan orang-orang terkaya yang didata oleh majalah tersebut.
Perusahaan Forbes berlokasi di Jersey City, New Jersey. Dan popularitas majalah tersebut tak lepas dari peran B. C. Forbes dan rekannya Walter Drey.
Awalnya Forbes adalah seorang penulis artikel tetap pada sebuah kolom untuk surat kabar Hearst dan rekannya Walter Drey adalah seorang General Manager untuk majalah Wall Street.
Mereka berdua yang mendirikan majalah Forbes ini pada 15 September 1917. Ini adalah sebuah kerja sama antara mereka berdua, Forbes sebagai penyedia dana atau uang dan Drey yang berkontribusi dengan keahlian penerbitannya.
Hingga kemudian Drey menjadi wakil presiden dan B.C Forbes menjadi pemimpin redaksi dari Perusahaan Penerbitan B.C Forbes sampai ia tutup usia pada 1954.
Selama tahun 1920-an, Forbes merupakan satu-satunya majalah bisnis di Amerika Serikat. Namun sayangnya, pada 1930-an dua pesaing majalah Forbes muncul. Mereka adalah Business Week dan Fortune, hal ini menyebabkan penurunan pada majalah Forbes.
Namun, kehancuran pasar ini bukanlah satu-satunya masalah yang dihadapi Forbes. Dengan para pesaing itu mereka punya pendekatan yang berfokus pada pemberitaan dan analisis korporasi yang panjang dan mendalam.
Lalu pada 1940-an, terlihat peningkatan pada perusahaan tersebut. Ketika Malcolm S. Forbes yang saat itu bekerja dengan ayahnya, memulai beberapa perubahan termasuk mempekerjakan staf yang kelak bekerja secara eksklusif untuk majalah dan juga mulai membuat Lembaga Penasihat Investor Forbes.
Dilansir dari forbes.com (19/12/22) hingga akhirnya sepanjang tahun 1970-an, perusahaan majalah tersebut bisa menikmati sebuah kesuksesan. Dikenalkan sebuah edisi tahunan khusus yang memberi peringkat 400 orang terkaya Amerika.
Ini adalah ide dari Malcolm, dan tentunya tidak mulus. Ia kerap menghadapi perlawanan internal yang sengit. Tentang bagaimana kita mendapat informasi tersebut dan pertanyaan lainnya. Bahkan departemen editorial memberi tahu jika idenya ini tidak layak.
Namun, ia dengan cekatan mengembangkan sebuah cara untuk mendapatkan informasi yang tampaknya tidak tersedia, dan Forbes sudah memperluas pencarian dan menyempurnakan metode penambangan data. Lalu ternyata edisi pertama ini bisa sukses besar.
Pada 1972, pendapatan majalah Forbes ini jauh lebih besar dibandingkan Fortune, yaitu mencapai USD625.000. Dari jasa langganannya bisa mencapai USD4,5 juta dan dari iklan bisa menghasilkan USD20 juta pada tahun 1976.
Bahkan ketika Fortune punya pendapatan sebesar USD84 juta, Forbes tetap menjadi majalah yang meraup keuntungan besar setelah Playboy. Kini Forbes bisa menyombongkan diri bahwa “Satu dari lima pembaca kami adalah seorang jutawan”.
Hingga pada 1990-an, majalah ini mulai mengikuti perubahan teknologi. Forbes meluncurkan teknologi terbarunya yaitu Forbes ASAP pada 1992, dan pada pertengahan tahun 90-an Forbes pindah ke media online dengan nama ‘Forbes Digital Tool.’ (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi