Kisah Sukses Mardi Wu, Lulusan IPB yang Jadi CEO PT Nutrifood Indonesia
CEO PT Nutrifood Indonesia pernah kesulitan belajar di kelas karena tidak mengerti dialog dalam bahasa Jawa.
IDXChannel—Kisah sukses Mardi Wu menarik untuk diulas. Dia adalah CEO PT Nutrifood Indonesia, perusahaan yang memproduksi minuman kesehatan, dengan perjalanan akademi dan karier yang mengesankan.
Mardi Wu berasal dari keluarga yang bermukim di Kota Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau. Kedua orang tuanya memiliki latar belakang sebagai pengajar, meskipun sang ayah juga memiliki toko kelontong dan merupakan produsen mie.
Sementara sang ibu adalah pengajar di desa nelayan, yang letaknya belasan kilometer dari Bagansiapiapi. Karena latar belakang kedua orang tuanya ini, Mardi Wu sempat bercita-cita menjadi pengajar juga.
Cita-cita inilah yang memotivasi Mardi untuk mengenyam pendidikan sebaik mungkin. Saat itu, pada 1980-an, rata-rata anak di Bagansiapiapi hanya bersekolah sampai tingkat SMP. Oleh sebab itu Mardi pindah ke Semarang demi melanjutkan SMA.
Dia bersekolah di SMA Kolese Loyola. Sebagai murid dari daerah, saat itu kemampuan bahasa Indonesia Mardi masih minim. Kegiatan belajarnya dipersulit juga oleh kebiasaan para guru di sekolahnya yang mengajar menggunakan bahasa Jawa.
Buku catatan pelajaran kimianya sempat kosong pada awal dia bersekolah. Bukan karena Mardi malas, tetapi karena dia tidak memahami dialog dalam bahasa Jawa. Namun kendala bahasa tak menghambat keinginannya untuk belajar.
Mardi membuat kamus Jawa-Indonesia dengan meminta teman-temannya untuk menuliskan kosa kata dalam bahasa Jawa untuk dihafalkannya. Dalam kurun beberapa minggu saja, Mardi mulai bisa mengikuti kelas Kimia lebih baik dan mampu berbicara dengan Jawa Ngoko.
Dengan kendala bahasa itu, Mardi tetap berhasil menjadi juara satu. Mardi belajar lebih keras semasa SMA-nya, hingga dia berhasil lulus dengan predikat juara umum di sekolahnya, dengan NEM tertinggi se-Jateng pada masanya.
Mardi mencetak nilai sempurna di ijazahnya, yakni dengan nilai 10 untuk matematika, fisika, dan kimia. Lalu Mardi melanjutkan pendidikannya di Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan nutrisi dan teknologi pangan.
Saat lulus, lagi-lagi Mardi mencatatkan nilai sempurna, alias cum laude. Usai kelulusan, dia sempat bekerja sebagai peneliti honorer di lab IPB, sembari menunggu pengumuman beasiswa. Namun sayang, tak satu pun balasan positif diterimanya.
Pada masa ini, Mardi masih ingin menjadi guru dan tidak berminat meniti karier di dunia usaha. Dengan prinsipnya yang masih idealis, Mardi berpikir dunia usaha bukanlah tempat yang tepat untuknya.
Namun Mardi menyadari, mungkin Tuhan telah menyiapkan jalan yang lebih baik untuknya. Mardi akhirnya memutuskan untuk mencoba melamar ke perusahaan yang bergerak di industri makanan dan kesehatan, yakni PT Nutrifood Indonesia.
Nutrifood adalah perusahaan yang memproduksi NutriSari, susu L-Men, susu kalsium Hi-Lo, Tropicana Slim, dan sebagainya. Pada perusahaan ini, Mardi bekerja di bidang research and development, padahal Mardi melamar di bidang HRD. Dia mulai bekerja pada 1995.
Pada 1996, setahun setelah mulai bekerja, Mardi kembali mencoba mendaftar beasiswa. Kali ini dia diterima, Mardi akhirnya melanjutkan kuliah di jenjang S2 di Purdue University hhingga mengantongi gelar Master of Science in Industrial Administration.
Mardi kembali melanjutkan pendidikannya pada 2014 di Bina Nusantara University untuk gelar doktor, dan lagi-lagi dia lulus dengan predikat Magna Cum Laude. Namun sebelumnya, pada 2009 Mardi ditunjuk untuk mengampu jabatan CEO di Nutrifood.
Mardi meyakini budaya organisasi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan humanis, sehingga hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan berjalan sehat dan menyenangkan. Inilah mengapa Mardi mengambil studi tentang manajemen pada jenjang masternya.
Itulah kisah sukses Mardi Wu, CEO PT Nutrifood Indonesia yang berangkat dari Bagansiapiapi dengan semangat belajar yang tinggi.
(Nadya Kurnia)