Kisah Sukses Pengusaha Kerupuk Kulit, Ribuan Bungkus Sehari Omzet Fantastis
Ulfah adalah pemilik Dorokdokcu, pada 2019 Dorokdokcu sudah bisa mengirim 4.500 bungkus sehari. Nilai omzetnya bisa dipakai untuk membeli mobil baru.
IDXChannel—Kisah sukses pengusaha kerupuk kulit asal Bandung, Ulfah Nurfebrianti, dapat menjadi inspirasi banyak orang. Dari berdagang kerupuk kulit, Ulfah yang kerap dipanggil Ucu ini, bisa mencatatkan omzet yang fantastis.
Ulfah adalah pemilik Dorokdokcu, brand kerupuk kulit yang dikelolanya. Dorokdok adalah sebutan kerupuk kulit di Jawa Barat, diambil dari suara renyah dari kerupuk saat dikunyah. Pada 2019, Ulfah bisa menjual 4.500 bungkus per hari.
Melansir Sindonews (18/12), Ulfah memulai usaha kerupuk kulit ini dengan modal Rp1,5 juta saja. Modal itu dipinjamnya dari orang tua, dan dipakai untuk membeli 15 bungkus kerupuk kulit.
Kerupuk kulit Dorokdokcu diberi bumbu dengan beragam varian, sehingga menambah rasa gurihnya. Bermodal dua foto di Instagram, Ulfah membuka sesi pre-order. Peminat awalnya hanyalah 32 orang.
Dari yang mulanya hanya 15 bungkus per hari, pada 2019 Dorokdokcu sudah bisa mengirim 4.500 bungkus sehari. Omzetnya tak main-main, nilainya bisa dipakai untuk membeli mobil baru. Di platform e-commerce, saat ini kemasan 250-500 gram Dorokdokcu.
Harga jualnya sekitar Rp65.000-Rp95.000, jika laku 1.000 bungkus kemasan 250 gram saja, Dorodokcu bisa menghasilkan Rp65 juta. Tak mengherankan bila Ulfah berhasil mencatatkan nilai penjualan yang fantastis.
Ulfah mengaku tidak pernah bercita-cita menjadi seorang pebisnis, apalagi menjadi pengusaha kerupuk kulit. Oleh karena itu akhirnya dia mengajak temannya yang bernama Lutfi Azhar untuk mengembangkan dan membesarkan Dorokdokcu.
Mereka berdua akhirnya mengembangkan Dorokdokcu bersama. Mulai dari varian rasa bumbu, promosi di media sosial, dan sebagainya. Saat ini, Dorokdokcu punya lima distributor dan 200 reseller di 25 kota.
Kerupuk kulit Dorokdokcu dijual sampai ke Lampung dan Palembang, dan daerah-daerah lain di luar Bandung. Terutama di kota-kota besar di Pulau Jawa.
Itulah kisah sukses pengusaha kerupuk kulit asal Bandung, yang sukses mencatatkan omzet fantastis berkat dorokdok.
(Nadya Kurnia)