INSPIRATOR

Kisah Sukses Penjual Es, Sempat Ditipu Miliaran Rupiah Kini Punya Pusat Oleh-Oleh

Noviyanti R/Magang 14/12/2023 19:37 WIB

Muhammad Naim adalah seorang wirausahawan di Banyuwangi. Sebelum ia sukses, ia memulai bisnis dari nol, dan pernah tertipu hingga miliaran rupiah.

Kisah Sukses Penjual Es, Sempat Ditipu Miliaran Rupiah Kini Punya Pusat Oleh-Oleh. (Foto: MNC Media)

IDXChannelKisah sukses kali ini datang dari seorang pengusaha sukses di berbagai bidang bernama Muhammad Naim. Kesuksesan yang ia raih ditempuh dalam perjalanan panjang, di mana ia pernah merugi hingga miliaran karena ditipu orang. 

Naim menceritakan dirinya bukanlah berasal dari keluarga yang mampu, untuk mendapatkan uang jajan saja ia perlu berusaha sendiri karena sang ibu harus bekerja diluar negeri yaitu Arab Saudi.

“Saya ini mulai kecil sudah dididik mandiri sejak SD itu sudah bisa beli jam tangan, kelas 5 sudah bisa membeli sepedah ontel dengan berjualan es keliling setelah pulang sekolah dengan membawa termos dan membawa terompet sembari keliling kampung,” ujar Naik dilansir dari kanal YouTube Pecah Telur.

Naim mengaku dirinya dikenal sebagai penjual es dan tukang sol sepatu. Pekerjaan itu terus ia lakukan hingga menginjak SMA. Pria asal Banyuwangi ini merantau ke Malang karena menempuh pendidikan namun karena keterhambatan dalam urusan biaya ia harus dikeluarkan.

Naim pun tidak berputus asa, ia langsung mengambil keputusan untuk mencari pekerjaan dengan melamar-lamar ke beberapa perusahaan, akhirnya ia bekerja sebagai sales salah satu produk balse ia memasarkan dengan cara door to door dengan berjalan kaki.

Saat sedang menawarkan produk ia bertemu dengan salah satu seorang manajer di salah satu perusahaan asuransi, seseorang tersebut menawarkan pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik.

Naim pun tertarik dengan pekerjaannya dan akhirnya bekerja di perusahaan asuransi tersebut. Satu tahun pertama ia merasa sangat sulit mencari nasabah. Naim mengaku ada satu titik di mana ia akhirnya termotivasi yaitu ketika ia kucilkan oleh saudaranya.

“Saya semangat lagi, tidak peduli siang atau malam pokoknya saya mau masuk rumah dan saya harus bisa tunjukkan saya dihina orang, saya akan buktikan bahwa penghasilan saya bisa puluhan juta dan saya memiliki target minimal dalam satu hari saya berkunjung minimal tiga sampai lima orang,” ujar Naim

Singkat cerita, dalam beberapa bulan ia mendapatkan nasabah. Setelah itu pada tahun 1997 ia meminta sang ibu untuk pulang ke Banyuwangi. Pada tahun tersebut ia sudah bisa membeli mobil bahkan membangun toko sembako di rumah orangtuanya. 

Lalu pada tahun 2000 ia diangkat menjadi manajer dan dinobatkan menjadi manajer termuda di perusahaan asuransi tersebut. Selain bekerja di perusahaan asuransi ia juga memiliki pekerjaan sampingan sebagai marketing alat peraga sekolah.

Penghasilannya di pekerjaan tersebut terbilang besar sehingga ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan asuransi dan fokus pada perusahaan alat peraga sekolah tersebut. Dalam waktu tahun tahun ia memutuskan untuk mengundurkan diri karena merasa dikhianati dan mendirikan perusahaan sendiri.

Naim juga bercerita bahwa pada tahun 2019 ia sempat merugi karena ditipu ketika bekerja sama dengan rekannya di Kalimantan, tak tanggung-tanggung dia tertipu sebesar Rp1,35 miliar. Ia mengaku kondisinya saat itu sangat tidak baik namun baik istri maupun orang tuanya terus menerus mendukungnya.

Dalam kondisi tersebut, dengan berat hati akhirnya Naim harus menjual salah satu aset hotelnya demi melunasi hutangnya. Kini ia sudah berhasil menjadi pengusaha dengan beberapa bisnis yang dikembangkan seperti Fariz Hotel, Fariz Resto, pusat oleh-oleh dan warung makan Luweng Pedes.

Naim juga mengaku kunci suksesnya kini adalah berkat dukungan dan doa dari orang tuanya dan selalu memprioritaskan orang tuanya. Naim tak pernah berhenti mencoba peruntungan, meskipun sulit dan bertemu dengan orang-orang yang berniat buruk. (NKK


Penulis: Noviyanti Rahmadani

SHARE