Kisah Sukses Penjual Pentol, Cerita Pasutri Jual Ratusan Ribu Cilok dalam Sebulan
Dalam sebulan, Ciloku bisa menjual 700.000 cilok. Firly dan Dian juga memiliki 350 mitra yang tersebar di berbagai wilayah di area Jabodetabek.
IDXChannel—Kisah sukses pasangan suami istri penjual pentol dapat menjadi inspirasi untuk banyak orang. Pasutri Firly Zulkifli dan Dian Ekariyanti kini dapat menjual ratusan ribu pentol dalam sebulan.
Pentol adalah istilah lain untuk cilok atau bakso. Sebagian masyarakat daerah menyebut cilok dengan pentol dan sebaliknya, namun ada juga yang menyebut bakso dengan istilah pentol.
Jajanan ini digemari oleh banyak orang. Selain harganya yang terbilang murah, porsinya juga cukup mengenyangkan untuk mengganjal perut sementara. Biasanya, pentol ataupun cilok dijual di pusat-pusat keramaian.
Firly dan Dian adalah pemilik Ciloku, yakni pentol yang dibuat dengan tepung aci. Mulanya, bisnis ini hanya dilakoni oleh sang istri. Dian mulanya berupaya mencari pekerjaan tetap berbekal ijazah D3 jurusan kebidanan.
Namun setelah lulus kuliah, dia justru sulit mendapat pekerjaan dan cukup lama menganggur. Sehingga Dian memutuskan untuk berjualan cilok. Dia meminta sang ayah yang punya pengalaman menjual bakso untuk membuatkannya cilok.
Sang ayah mulanya sempat ragu, apalagi kedua orang tua Dian juga berharap agar sang anak bekerja. Namun Dian bertekad dan berani untuk berjualan demi mengisi waktu, dan tanpa disangka-sangka, ternyata cilok buatan ayahnya laris manis.
Dari situlah, Dian mulai berjualan cilok dibantu dengan sang suami. Dian sempat meminta sang suami untuk resign dan membantunya mengembangkan bisnis cilok tersebut, namun ditolak oleh mertuanya.
Apalagi, Firly telah memiliki pekerjaan tetap dan merupakan lulusan S2. Sebagai tambahan informasi, Firly sebelumnya bekerja di Yamaha Motor dan telah memiliki posisi yang bagus di tempat kerjanya.
Bahkan, hingga tahun kedua dia dan istrinya melakoni bisnis cilok itu, masih banyak orang di sekitar meragukan keduanya. Apalagi Firly dan Dian adalah orang yang memiliki ijazah. Banyak saudara yang meragukan keputusan Firly dan Dian untuk berdagang.
Namun keduanya tak menggubris omongan orang lain dan terus mengembangkan bisnis ini. Terbukti dalam dua tahun, bisnis Ciloku berkembang pesat. Firly dan Dian mampu membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.
Dalam sebulan, Ciloku bisa menjual 700.000 cilok. Firly dan Dian juga memiliki 350 mitra yang tersebar di berbagai wilayah di area Jabodetabek, membuktikan bahwa bisnis kecil yang mereka lakoni membuahkan hasil yang manis.
Kisah perjalanan bisnis Firly dan Dian pernah diangkat dalam kanal YouTube Jaga Lilin.
Itulah kisah sukses penjual cilok yang dapat menginspirasi pebisnis pemula untuk mengembangkan bisnisnya.
(Nadya Kurnia)