Kisah Sukses Serra Esterlin, Perajin Lukisan Kulit Kayu Beromzet Puluhan Juta
Kisah sukses Serra Esterlin seorang perajin kulit pohon Khombow yang dapat menjadi sosok inspiratif bagi para anak muda khususnya.
IDXChannel - Kisah sukses Serra Esterlin seorang perajin kulit pohon Khombow yang dapat menjadi sosok inspiratif bagi para anak muda khususnya.
Serra Esterlin mewarisi bakat melukis dan mewarnai dari kedua orang tuanya. Ada yang unik dari seni lukis ini, yaitu media yang digunakan adalah kulit pohon Khombow dan menjadi kesenian yang cukup baik dilestarikan di Pulau Asei Besar, Distrik Sentani Timur, Jayapura.
Nah, berikut ini akan kami ulas mengenai kisah sukses Serra Esterlin. Tim IDXChannel telah merangkum informasinya dari berbagai sumber. Simak ulasan ini sampai selesai!
Kisah Sukses Serra Esterlin
Serra Esterlin merupakan sosok wanita yang terlahir dari keluarga perajin dari kulit pohon Khombow. Profesinya sebagai pelukis kulit pohon menjadi sumber penghasilannya hingga saat ini.
Ia menjual karyanya kepada turis-turis yang berkunjung ke pulaunya. Harga yang ditawarkan pun bervariasi tergantung dari tingkat kerumitan karya lukis tersebut. Namun tak heran jika, harganya ada yang mencapai jutaan rupiah.
Bakat yang dimiliki Serra ternyata ditularkan oleh ibu dan ayahnya. Dirinya juga sudah terbiasa melukis kulit kayu sejak kecil. Bahkan saat masih kecil, Serra telah berpikir untuk melestarikan karya seni tersebut.
Hingga pada 2016, kesenian Khombow ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia asal Papua. Pada awalnya kesenian tersebut hanya dapat ditemukan di Kepulauan Asei di Danau Sentani.
Karya seni yang dibuat oleh Serra tersebut dilukis dengan motif berupa hewan dan tumbuhan yang diberikan makna tertentu pada setiap gambarnya. Adapun jenis produk dari kulit kayu yang diproduksi Serra, yakni seperti topi, tas jinjing, dan aksesoris berbingkai.
Kisah sukses Serra Esterlin dimulai pada saat dirinya merantau ke Malang, Jawa Timur untuk menempuh pendidikan dengan mengambil jurusan D3 Akuntansi. Disana ia sudah dikenal sebagai perajin kesenian lukis dari kulit kayu.
Semenjak di Jawa, ia bertekad untuk mengenalkan produk kerajinan tempat ia lahir secara luas. Tak pernah malu dan tetap percaya diri akan karya yang Serra miliki.
Selain itu, Serra juga pernah bekerja sebagai tenaga honorer di Kantor Bupati Jayapura. Kendati demikian kecintaan akan seni lukis tak membuatnya berhenti menekuni bisnisnya sejak tahun 2020.
Pemasaran bisnis Reymar Art milik Serra ini dilakukan secara online melalui website, Instagram, hingga Whatsapp. Ia juga menjualnya secara offline dengan bekerjasama di toko oleh-oleh.
Diketahui jika lukisan tersebut dijual mulai dari harga Rp500 ribu hingga Rp800 ribu. Kurang lebih omzet yang diperoleh Serra selama perbulan yakni mencapai Rp20 juta.
Demikianlah kisah sukses Serra Esterlin yang bisa diketahui. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat untuk Anda.