Kisah Sukses Sudhamek AWS, Bos Garudafood yang Sering Diremehkan di Masa Kecilnya
Banyak orang yang belum mengetahui kisah sukses Sudhamek AWS yang sering dihina sejak masa kecil.
IDXChannel – Banyak orang yang belum mengetahui kisah sukses Sudhamek AWS yang sering dihina sejak masa kecil.
Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto atau biasa disapa Sudhamek AWS dikenal sebagai seorang pebisnis sukses di balik Garudafood. Ia bahkan masuk ke dalam daftar orang terkaya ke-42 Indonesia 2021 versi Forbes dengan total kekayaan mencapai USD995 juta atau sekitar Rp14,7 triliun.
Kisah Sukses Sudhamek AWS
Banyak yang tidak mengetahui bahwa di balik kesuksesan Sudhamek AWS terdapat masa lalu yang cukup sulit dan kelam. Hingga saat ini, banyak yang menganggap kisah sukses Sudhamek AWS menjadi sebuah inspirasi untuk menjalani hidup dan menjadi sukses.
Sudhamek sendiri lahir pada 20 Maret 1956 di Rembang, Jawa Tengah, dan merupakan anak bungsu dari 11 bersaudara. Sebagai anak bungsu, Sudhamek sering mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari kakak-kakaknya dan kerap menangis karena tidak bisa melawan.
Bahkan, saat memasuki masa SMA, Sudhamek juga sering disebut sebagai anak kampung karena berasal dari Rembang. Namanya sendiri cukup unik dan kerap menjadi bahan lawakan teman-teman maupun kakak-kakaknya.
Ia sering sekali menerima perkataan yang menyakitkan hatinya. Salah satunya adalah ketika Sudhamek dihina sebagai orang kere oleh kakak temannya yang berasal dari keluarga mampu.
Berbagai pengalaman pahit telah dialami oleh Sudhamek. Namun, pengalaman tersebut tidak membuatnya menjadi orang yang pendendam. Justru, segala ejekkan yang Ia terima dijadikan sebagai sebuah motivasi agar menjadi orang yang sukses.
Sudhamek sendiri berterima kasih kepada pihak-pihak yang pernah mengejek maupun menghinanya. Ia mengatakan bahwa pengalaman tersebut tidak bisa dilupakan, namun bisa dimaafkan dan tetap disyukuri. Hal tersebut tentunya menjadi bagian dari kisah sukses Sudhamek AWS yang sukses hingga saat ini.
Masa Perkuliahan Sudhamek AWS
Saat menginjak bangku perguruan tinggi, Sudhamek mulai untuk belajar membuka diri dan memperbaiki komunikasinya dengan orang di sekitar. Saat itu, Ia mengambil jurusan Hukum dan Ekonomi, di mana Sudhamek harus memiliki kemampuan untuk berbicara yang meyakinkan.
Setelah menyelesaikan pendidikannya pada 1982, Sudhamek lalu bekerja di pabrik rokok PT Gudang Garam yang sempat disesali oleh ayahnya. Sang ayah menginginkan Sudhamek menjadi seorang yang sukses tanpa bekerja di bawah orang lain.
Menjadi Direktur Perusahaan
Kisah sukses Sudhamek AWS tidak berhenti sampai disitu. Setelah berjalan delapan tahun, Sudhamek dihubungi oleh salah satu kakaknya yang menawarkan untuk masuk ke bisnis keluarga. Saat itu, perusahaan keluarganya telah berganti nama menjadi PT Tudung Putra Jaya yang bergerak di sektor makanan ringan dengan produk unggulannya, yaitu kacang kulit.
Pada 1994, perusahaan tersebut mendirikan PT Garuda Putra Putri Jaya yang berlokasi di Pati. Saat itu, Sudhamek diangkat dan dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Direktur Utama. Ia mengaku bahwa gajinya menurun, karena Ia tadinya bekerja di perusahaan yang besar dan berpindah ke perusahaan yang lebih kecil.
Saat berada di bawah kepemimpinan Sudhamek, perusahaan tersebut mulai merambah ke bisnis biskuit dengan mendirikan pabrik baru di Gresik, pada 1997. Kesuksesan perlahan-lahan mendatangi Sudhamek yang membawa perusahaan tersebut untuk memproduksi lebih banyak jenis makanan ringan dan juga minuman.
Beberapa contoh produk yang sudah dibuat antara lain Okky Jelly, Chocolatos, Mountea, Prochiz, hingga Gery. Ia lalu mencopot jabatannya sebagai Direktur Utama dan menjabat sebagai Komisaris Utama Garuda Food Group dan Tudung Group hingga saat ini.
Kesuksesannya terlihat ketika perusahaannya tersebut mendapatkan perolehan laba sebesar Rp424,82 miliar pada 2018.
Selain menjadi seorang pengusaha sukses, Sudhamek AWS menjabat sebagai anggota dari Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan anggota Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional yang diketuai oleh Megawati Soekarno Putri.
Itulah sepenggal kisah sukses Sudhamek AWS yang alami bullying saat usia mudanya dan menjadi sukses seperti sekarang ini.