INSPIRATOR

Kisah Sukses Sunny Kamengmau, Dulu Tukang Kebun Sekarang Beromzet Miliaran Setahun!

Shifa Nurhaliza 08/05/2022 13:16 WIB

Kisah sukses Sunny Kamengmau, pria kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dahulu menjadi tukang kebun, kini punya brand tas sendiri bernama Robita.

Kisah Sukses Sunny Kamengmau, Dulu Tukang Kebun Sekarang Beromzet Miliaran Setahun!

IDXChannel - Kisah sukses Sunny Kamengmau, pria kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dahulu menjadi tukang kebun, kini punya brand tas sendiri bernama Robita.

Sukses tidak hanya milik mereka yang berpendidikan tinggi. Sukses milik semua orang. Bekerja keras dan pantang menyerah adalah kuncinya. Hal ini telah dibuktikan oleh Sunny Kamengmau. Pria asal Nusa Tenggara Timur ini hanya lulusan SMP. Namun bisnis tas handmade yang ia mulai bersama rekannya Nobuyuki Kakizaki berhasil menembus pasar Jepang.

Kisah Sukses Sunny Kamengmau

Cerita dimulai ketika dia berimigrasi ke Bali. Dia berusia 18 tahun saat itu. Untuk bertahan hidup di Bali, Sunny bekerja serabutan. Dia bekerja sebagai pencuci mobil, pekerja konstruksi dan memiliki pekerjaan tetap di Hotel Un’s di Legian, Bali. Setahun sebagai tukang kebun di Un's Hotel, Sunny kemudian bekerja menjadi satpam.

Sunny Kamengmau dikenal sangat rendah hati. Dia biasanya menyapa tamu hotel. Begitulah cara dia belajar bahasa asing. Keberuntungan mulai datang ketika ia bertemu dengan seorang turis Jepang, Nobuyuki Kakizaki. Dengan bahasa Jepang asalnya, Sunny berteman dengan Nobuyuki, pengusaha dan pemilik Real Point Inc dari Jepang.

Dari persahabatan ini, Sunny dan Nobuyuki menjalin hubungan bisnis. Mulailah dengan membeli kerajinan lokal dan menjualnya kembali di Jepang. Keduanya kemudian melihat prospek bisnis baru. Sunny dan Nobuyuki juga telah menciptakan merek tas dengan nama Robita. Keduanya optimis akan sukses karena orang Jepang lebih memilih tas buatan tangan daripada tas pabrik.

Pesanan pertama tas Robota hanya belasan buah. Pendapatan bulanan juga genting. Tapi Sunny tidak menyerah. Dia dan Nobuyuki terus berusaha membesarkan Robita. Hingga tahun 2007, perusahaan ini berkembang pesat. Tas Robita bahkan diproduksi 5.000 lembar per bulan. Dan pada tahun 2009, jumlah karyawan mencapai 300 orang.

Dari segi penjualan, penjualan Tas Robita sangat tinggi. Tercatat, dari tahun 2006 hingga 2012, rata-rata penjualan Tas Robita di Jepang mencapai Rp25 hingga Rp30 miliar per tahun.

Sunny sangat memperhatikan kualitas setiap produk. Satu tas harganya antara Rp4 hingga Rp5 juta untuk tas berukuran besar. Dan kisaran harga Rp2-3 juta rupiah untuk tas kecil ini terbukti mampu bersaing di pasar Jepang selama ini.

Bagaimanapun, bisnis Tas Robita juga sempat menurun. Pada saat ini pengrajin lokal telah berkurang. Dampaknya target produksi tidak tercapai. Dalam satu bulan, tas Robita berkurang menjadi 3500 buah per bulan. Namun mental bisnis Sunny memang sudah tertempa dengan baik. Sunny tetap tegar menghadapi masa-masa sulit itu. Ia tetap berusaha mempertahankan Tas Robita.

Saat ini Sunny juga sedang mengembangkan tas Robita untuk pasar Indonesia. Ia optimistis kota-kota besar di Indonesia bisa menerima produknya. Toko yang menjual tas Robita dan produk lainnya telah berdiri di kawasan Seminyak Bali.  Sunny juga berencana membuka toko di Jakarta. (SNP)

SHARE