Kisah Vera Ongyono: Prestasi dan Peran Perempuan di Pasar Modal
Investor perempuan pasar modal di BEI menurut data KSEI mencapai 4.003.990 dengan total aset senilai Rp277,21 triliun pada 2023.
IDXChannel – "Peluang luar biasa akan terlewatkan oleh siapa saja yang tidak mengambil langkah berinvestasi saat ini." - Carlos Slim.
Kutipan tersebut menggambarkan pentingnya berinvestasi mulai sejak dini, tak terkecuali para perempuan yang semakin hari semakin menyadari pentingnya berinvestasi juga berkecimpung di pasar modal.
Hal itu juga dirasakan Vera Ongyono, Direktur Institutional Markets BNI Sekuritas yang nyatanya sudah 15 tahun lebih berkarier di lantai bursa.
Menarik untuk disimak bahwa meningkatnya jumlah investor di industri pasar modal tidak terlepas dari peran kaum hawa.
Tercatat di 2023, investor perempuan pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI) menurut data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencapai 4.003.990 dengan total aset senilai Rp277,21 triliun.
Meningkatnya investor perempuan di Indonesia, tidak lepas dari peran dan jangkauan edukasi para pelaku pasar modal, termasuk Vera.
Vera menjabat sebagai Direktur BNI Sekuritas di tengah minimnya perempuan yang menempati posisi eksekutif tingkat atas di industri pasar modal.
Vera mengatakan bahwa ketertarikannya untuk berkecimpung di industri pasar modal berawal dari latar belakang pendidikannya yang berfokus di keuangan.
"Saya menganggap pasar modal itu menarik karena merupakan sektor krusial. Pasar modal adalah motor penggerak ekonomi dan memiliki dampak ke perekonomian tidak hanya domestik tetapi juga global," ungkap Vera dalam perbincangan dengan IDX Channel, Kamis (4/4/2024).
Selain itu, ungkap Vera, pasar modal memiliki learning curve di dalam pasar modal itu sendiri sehingga dirinya mengungkapkan bisa belajar banyak dan terdapat ruang untuk self-development yang tinggi.
Vera juga menerangkan, saat mendalami industri pasar modal, pelajaran berharga tidak hanya dalam bidang accounting maupun financing. Namun, di industri ini Vera belajar untuk memetakan sebuah strategi untuk membuat bisnis menjadi sukses.
"Karena kita melakukan analisa pasar. Jadi yang perlu diperhatikan itu banyak, termasuk dinamika kompetisi di pasar. Antar perusahaan, kemudian marketing strateginya seperti apa, manajemen, organisational skill, kemudian juga operation. Dengan masuk ke pasar modal, kita dapat belajar banyak sekali. Learning curve-nya tinggi," jelas Vera.
Perjalanan Vera, Belajar ke AS hingga Berkiprah di BNI Sekuritas
Sebelum berkiprah di pasar modal, Vera merupakan lulusan Business and Economics Finance di Seattle University (SU) Amerika Serikat, pada pertengahan 2000-an.
Tahun demi tahun Vera menimba ilmu dan pengalaman, pendidikannya terkonsentrasi pada bidang keuangan, hingga akhirnya pembelajaran yang dilakukannya selama di luar negeri membuahkan hasil.
Mengawali karier sebagai Research Associate sejak tahun 2008, Vera telah memiliki pengalaman di industri pasar modal selama lebih dari 15 tahun.
Vera dipercaya untuk menduduki posisi strategis di beberapa perusahaan sekuritas ternama Indonesia, hingga akhirnya menjadi Direktur Institutional Markets BNI Sekuritas.
"Hal yang pertama adalah it's a good challenge, saya melihat adanya potensi yang besar sekali, karena itu saya memilih untuk bergabung. BNI Sekuritas merupakan bagian dari BNI Group, dan BNI group itu adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. Saya pikir banyak sekali peluang kolaborasi yang bisa kita lakukan bersama, sehingga dapat mendorong BNI Sekuritas untuk berkompetisi," jelas Vera, saat ditanya mengenai alasan bergabung dengan BNI Sekuritas
Kemudian terkait kompetisi di pasar modal, visi misi BNI Sekuritas ingin menjadi perusahaan perbankan investasi dan pialang sekuritas paling terkemuka dari Indonesia sehingga menurut saya dengan menjadi bagian dari BNI group hal tersebut dapat tercapai.
Pencapaian Membanggakan BNI Sekuritas
Vera juga menceritakan bahwa kiprahnya di BNI Sekuritas ini sangat menarik, bahkan di 2023 adalah yang paling membanggakan. Dijelaskannya bahwa kinerja tahun lalu, perusahaan mampu mencapai pertumbuhan triple digits.
"Kemudian kita mencapai revenue dan profit tertinggi sepanjang BNI Sekuritas berdiri. Revenue dan net profit di 2023 ini mencatat rekor tertinggi selama BNI Sekuritas berdiri 29 tahun," ujar Vera, saat menjelaskan kepada IDX Channel.
Tak hanya soal kinerja, penghargaan demi penghargan juga turut diterima BNI Sekuritas. Mulai dari 2023 yang menjadi milestone pertama kalinya masuk ke dalam Asiamoney Award di empat kategori, yaitu Best Domestic Brokerages in Indonesia, Best Domestic Brokerages for Research in Indonesia, Best Domestic Brokerages for Sales in Indonesia, dan Most Transformed Brokerages in Indonesia.
Asiamoney Brokers Poll adalah salah satu penghargaan terkemuka di tingkat global untuk industri sekuritas yang sangat dihormati karena keakuratannya dan independensinya.
Setiap tahun, Asiamoney mengundang investor institusional dari seluruh dunia untuk menilai perusahaan sell-side brokerage mereka. Sedangkan The Asset Triple A adalah pengakuan yang paling bergengsi dalam industri perbankan, keuangan, treasury, dan pasar modal.
Proses seleksinya melibatkan konsultasi dengan penerbit dan investor serta menggunakan kriteria seleksi yang ketat.
Terakhir, Vera berharap perempuan Indonesia sadar akan kemampuan dirinya dan terus meningkatkan kesempatan serta pengakuan yang setara untuk perempuan. Dengan begitu perempuan terdorong untuk berperan aktif di pasar modal Indonesia. (SLF)