INSPIRATOR

Mengenal Boenjamin Setiawan, Dokter Paling Tajir di Indonesia  

Ratih Ika Wijayanti 02/11/2022 13:04 WIB

Boenjamin Setiawan dinobatkan sebagai dokter paling tajir di Indonesia dan menempati posisi ke-8 dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2022. 

Mengenal Boenjamin Setiawan, Dokter Paling Tajir di Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannelBoenjamin Setiawan dinobatkan sebagai dokter paling tajir di Indonesia dan menempati posisi ke-8 dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2022. 

Anda tentu sudah tak asing dengan perusahaan farmasi Kalbe Farma yang produknya sudah banyak digunakan masyarakat. Ialah Boenjamin Setiawan, sosok dokter dan pengusaha yang berhasil membangun raksasa produsen obat-obatan ini. 

Bagaimana kiprah dan perjalanan Boenjamin Setiawan hingga menjadi dokter terkaya di Indonesia? Berapa kekayaan pemilik Kalbe Farma ini? IDXChannel mengulas kisah Boenjamin Setiawan sebagai dokter paling tajir di Indonesia seperti berikut. 

Profil Boenjamin Setiawan

Boenjamin Setiawan atau yang lebih akrab disapa dr. Boen ini lahir pada 27 September 1933 di Tegal, Jawa Tengah. Ia lahir dengan nama Khouw Liep Boen dan memiliki lima saudara yakni Fransiscus Bing Aryanto, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, Khouw Lip Tjoen, dan Theresia Harsini Setiady. 

Sebelum hijrah ke Jakarta, dr. Boen menghabiskan masa kecil dan menamatkan sekolah dasarnya di Tegal, Jawa Tengah. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan SMP hingga SMA. Usai lulus SMA, dr. Boen lantas memilih Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia. Ia lulus dan bergelar dokter pada tahun 1958. 

Tak berhenti sampai di sana, Boenjamin Setiawan kemudian meraih gelar Ph.D di University of California. Dr. Boen berhasil meraih gelar tersebut di bidang farmakologi dengan disertasinya yang berjudul “The Inhibition of Alcohol Dehydrogenate by Chlor Promazine, an Other Phcnothiazinc Derivatif”.

Sebelum memutuskan melanjutkan pendidikannya ke luar negeri, Boenjamin Setiawan sempat menjadi asisten dosen di kampusnya pada 1958. Hingga pada tahun 1980, Boenjamin Setiawan pun sempat memangku jabatan mentereng sebagai lektor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Mendirikan Perusahaan Farmasi Kalbe Farma

Sukses menjadi dokter tak lantas membuat Boenjamin Setiawan berdiam diri. Ia kemudian membangun sebuah perusahaan di bidang farmasi. Pada tahun 1963, dr. Boen mengawali bisnisnya farmasinya dengan mendirikan PT Farmindo bersama beberapa rekannya. 

Sayangnya, bisnisnya hanya bisa bertahan selama tiga tahun saja. Kurangnya pengalaman dalam hal pemasaran membuat PT Farmindo gagal mendistribusikan obat-obatan yang telah diproduksinya. 

Kegagalan Farmindo tak lantas membuat Boenjamin Setiawan menyerah untuk berbisnis. Ia kembali membangun perusahaan farmasi pada 10 September 1966 bersama saudara-saudaranya dan juga salah satu rekannya bernama Jan Tan yang merupakan dokter farmakologi. Di sebuah garasi rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Boenjamin Setiawan mengawali PT Kalbe Farma (KLBF).

Kalbe Farma rupanya berhasil diterima dengan baik oleh masyarakat. Pemilihan waktu yang tepat juga menjadi salah satu faktor yang mendorong keberhasilan Kalbe Farma. 

Boenjamin Setiawan memulai Kalbe Farma di saat Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto kala itu mempermudah izin pabrik-pabrik farmasi asing untuk berinvestasi di Indonesia. 

Produk farmasi luar negeri cenderung memiliki harga yang cukup mahal, sehingga hal ini memberi peluang bagi Boenjamin Setiawan untuk menghadirkan produk farmasi dengan harga yang relatif murah. 

Kalbe Farma pun terus mengalami perkembangan pesat hingga menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 1991. 

Kekayaan Boenjamin Setiawan

Keberhasilannya dalam membangun Kalbe Farma pun membuat Boenjamin Setiawan masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Ia bahkan menjadi satu-satunya dokter yang masuk dalam daftar bergengsi ini. 

Sebagian besar kekayaan dr. Boen tentunya berasal dari perusahaan farmasi yang didirikannya tersebut. Selain itu, Boenjamin Setiawan rupanya merupakan pemilik dari Mitra Keluarga, salah satu jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia yang telah go public. 

Jaringan rumah sakit ini diketahui menaungi dan mengoperasikan 25 rumah sakit Mitra Keluarga yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Dilansir dari Forbes, Boenjamin Setiawan tercatat memiliki kekayaan mencapai USD4,2 miliar atau setara dengan Rp65,9 triliun (kurs Rp15.695 per USD). Pengusaha berusia 89 tahun ini masuk dalam 10 orang terkaya di Indonesia dan menempati posisi kedelapan.

SHARE