Omzet Jualan Seblak Capai Rp36 Juta per Bulan, Yani Maryani: Sampai Dikira Pakai Dukun
Selalu ramai pelanggan, penjual seblak di Sukabumi memiliki omzet hingga Rp36 juta per bulan.
IDXChannel- Bukan hal tabu jika masyarakat Indonesia yang berjualan tiba-tiba ramai pembeli dikira memakai jasa dukun untuk penglaris.
Tuduhan itu juga datang ke Yani Maryani yang berjualan japlak dan seblak di Pasar Parung Sukabumi, Jawa Barat. Tudingan itu juga langsung dibantah Yani karena tuduhan tersebut dengan memanfaatkan momen PPKM ini.
"Pelanggannya banyak di sini, makanya kata temen yang satu lagi itu tetangga, katanya seblak bobotoh dapat dukunnya darimana. Itu yang paling aneh, jualan saya kan dikerubungi, pas lagi PPKM ngumpul di sini (memang) ngga boleh, tapi Alhamdulillah sumpah demi Allah ngga pake dukun," ujarnya dikutip dari channel Kawan Dapur, Sabtu (27/11/2021).
Menurut Yani, tudingan itu ia anggap angin lalu saja dan bagi orang yang menuduhnya pakai dukun ditantang untuk membuktikan. Yani memulai usaha berjualan seblak benar-benar dari nol, tidak ada yang tahu. Hasil yang didapat Yani dari 11 siang hingga jam 7 malam berjualan hanya Rp150 ribu saja.
Dengan 1 porsi spesial japlak dicampur seblak Rp20 ribu dan menu lainnya yang selalu laris, Yani meraup omzet sehari mencapai Rp1,2 juta sehari maka ia mendapat Rp36 juta sebulan.
Selain berjualan seblak, Yani berinovasi dengan berjualan bakso tiga macam. Uniknya, selain bakso telur dan bakso urat, bakso tersebut juga ada yang 'beranak'.
Yani berjualan dengan modal pemberian anaknya sebesar Rp300 ribu. Walaupun dengan modal kecil, Yani yakin bahwa segalanya cukup untuk sekadar memulai usaha terlebih dulu.
Berawal dari situ, Yani mengumpulkan informasi mulai dari resep bumbu khas Bandung dari ibunya, memakai bahan-bahan frozen yang bisa didapat mudah lalu diolah.
Untuk japlak bahan yang dibutuhkan ada kerikil (aci), bakso, lidah, makaroni, dan telur puyuh. Sedangkan bumbunya ada bubuk balado, kaldu ayam, gula dan penyedap rasa juga kencur serta bawang putih.
Kemudian untuk seblak rata-rata bahannya sama, hanya saja ada tambahan seperti kerupuk merah dan ceker ayam atau tulang sebagai pelengkap dan toping. Bahan-bahan itu lantas diolah di atas gerobak yang ia sewa ke temannya.
Sampai saat ini karena sudah laris, Yani belum mau mendaftarkan usaha UMKM-nya tersebut di toko online. Menurut anaknya, takut Yani kelelahan sebab pembeli selalu ramai.
(IND)