INSPIRATOR

Perjuangan Alim Markus Rela Berhenti Sekolah, Demi Bantu Ayah Dirikan Maspion

Kurnia Nadya 01/11/2022 11:15 WIB

Maspion Group didirikan dengan kerja keras ayah dan anak. Alim Markus, rela berhenti sekolah untuk membantu ayah mencari nafkah.

Perjuangan Alim Markus Rela Berhenti Sekolah, Demi Bantu Ayah Dirikan Maspion. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Alim Markus, anak tertua dari pemilik Maspion Group, Alim Husin. Dulunya memilih untuk berhenti sekolah saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Keputusan ini didasari karena Markus harus membantu sang ayah mencari nafkah. 

Maspion lahir karena kerja keras Alim Husin bersama anaknya, Alim Markus. Awalnya karena Markus ingin membantu usaha sang ayah, yang memiliki bengkel kecil di Surabaya bernama UD Logam Djawa. Bengkel itu membuka layanan jasa perbaikan pompa air.

Alim Husin bermigrasi dari China ke Indonesia dan terlibat pada pembangunan beberapa usaha termasuk industri rumah tangga.

Akhirnya pada 1970, kerja keras ayah dan anak tersebut mulai memperlihatkan hasil. Hingga terus berkembang pada 2017. Mereka mulai merancang branding untuk usaha miliknya, seperti merancang nama dan logo perusahaannya dengan nama Jin Feng yang memiliki arti puncak emas.

Dalam perkembangannya, perusahaan mereka mulai dikenal dengan nama Maspion yang merupakan akronim dari Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional.

Alim Markus mulai mendapat kepercayaan dari ayahnya untuk meneruskan bisnisnya, sebab kegigihan dan kerajinan Markus dalam mengolah bisnis. Ia dipilih menjadi pemimpin perusahaan dan menjadi Presiden Direktur Maspion Group, serta di bantu adik-adiknya yang lain.

Secara bertahap perusahaan dibawah kepemimpinan mereka terus berkembang dan membangun basis pelanggan untuk mendapatkan pengakuan di Industri. Hingga akhirnya Maspion menjadi salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia.

Maspion Group perlahan memperluas jaringannya melalui kerja sama dengan beberapa perusahaan kelas atas seperti Samsung, Marubeni, Komatsu dan lain sebaginya. Hingga produknya bisa masuk dalam pasar Internasional.

Maspion melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Eropa dan Timur Tengah.

Bahkan Markus sempat untuk memindahkan indusrinya ke China, namun karena mengutamakan kepentingan nasional ia mengurungkan niatnya itu untuk tetap mengoprasikan kegiatan usahanya di Indonesia.

Markus juga memperoleh prestasi, seperti pada masa kepresidenan Gus Dur, dirinya dijadikan anggota Dewan Pemulihan Ekonomi Nasional. Bahkan juga menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang Industri daerah Jawa Timur.

Sebagai perusahaan terbesar di Indonesia, Maspion Group telah memperkerjakan lebih dari 30.000 karyawan, yang tersebar pada lima area industri dan produksi di Jawa Timur, Cibitung, dan Jakarta. (NKK)

Penulis: Mila Pratiwi

SHARE