INSPIRATOR

Pham Nhat Vuong, Miliarder Vietnam yang Berani Melawan Tesla!

Shifa Nurhaliza Putri 22/07/2022 17:08 WIB

Pham Nhat Vuong adalah seorang pengembang real estate Vietnam dan miliarder pertama di Vietnam.

Pham Nhat Vuong, Miliarder Vietnam yang Berani Melawan Tesla! (Foto: Pham Nhat Vuong)

IDXChannel - Pham Nhat Vuong adalah seorang pengembang real estate Vietnam dan miliarder pertama di Vietnam. Pham Nhat Vuong, miliarder pemilik VinGroup, akan meluncurkan kendaraan listrik baru di salah satu ruang pamernya di Amerika Utara dan Eropa pada Maret 2022. 

Kehadiran kendaraan listrik ini menjadi penantang yang berani dan baru bagi Tesla yang akan diproduksi oleh VinFast. Mobil domestik Vietnam VinFast sebenarnya bukan hasil inisiatif pemerintah, tetapi ambisi pengusaha mobil negara itu. 

Proyek swasta ini dimulai oleh Pham Nhat Vuong, lahir pada 5 Agustus 1968 di Haiphong, Vietnam. Fam sedang belajar di Rusia.

Hingga akhir tahun 2021, menurut data dari Forbes Real Time Billionaire, kekayaan Pham mencapai USD6,9 miliar atau setara dengan sekitar Rp98,16 triliun. Dengan kekayaan ini, Pham berada di peringkat ke 410 versi forbes.

Perusahaan ini bekerjasama dengan beberapa eksekutif dari pembuat mobil besar seperti Tesla, BMW, Porsche, Toyota dan Nissan untuk memproduksi kendaraan listrik pintar di seluruh dunia. VinFast telah mendirikan kantor di Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Belanda sebagai persiapan peluncuran global kendaraan listrik pintar terbaru.

Perjuangan mendirikan Vingroup akhirnya dimulai ketika, pada tahun 1993, ia mendirikan perusahaan yang menjual makanan kering dan siap saji di Ukraina. Perusahaan itu sendiri diakuisisi oleh Nestlé sebesar USD150 juta sebelum Mr. Pham kembali ke Vietnam. Pada 2013, Forbes menempatkannya sebagai miliarder Vietnam yang akan segera menjadi miliarder.

Awal karir VinFast dimulai pada Juni 2017. Tiga bulan kemudian, pada September, pabrik Vinfast memulai konstruksi. Pham memperkenalkan VinFast dengan tujuan untuk menggebrak pasar. Dia mengharapkan VinFast menjadi alternatif di pasar yang didominasi oleh produsen mobil Jepang dan Eropa.

Memulai tugas yang sulit ini, Pham mengundang Mantan Wakil Presiden Global Manufacturing General Motors Jim De Luca, yang memiliki prinsip serupa tentang menjadi CEO VinFast. DeLuca kemudian memanggil salah satu mantan karyawan top di General Motors (GM), yang memiliki karir bisnis besar selama 37 tahun sebagai Kepala Manufaktur Global (GM). Sejumlah merek mobil besar mulai dari Opel, Magna Steyr hingga BMW juga terlibat dalam pembangunan mobil ini. (SNP)

SHARE