Profil Prof Subroto, Mantan Menteri Pertambangan yang Disegani Anggota OPEC
Manten menteri pertambangan dan energi Prof. Dr. Subroto telah meninggal dunia pada Selasa (20/12), jenazah dikebumikan di TMP Kalibata.
IDXChannel—Mantan menteri pertambangan dan energi, Prof. Dr. Subroto, tutup usia pada Selasa 20 Desember 2022. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata hari ini (21/12). Subroto menjabat sebagai menteri selama dua periode, yakni pada 1978-1988.
Prof Subroto dikenal sebagai sosok berkepala dingin yang mampu meredakan perbedaan pendapat di antara negara-negara OPEC pada masa aktifnya sebagai Presiden Konferensi (1985) dan Sekretaris Jenderal (1988-1994).
Subroto menerima banyak penghargaan atas jasa dan sumbangsihnya pada sektor energi, beberapa di antaranya adalah penghargaan atas Pengabdian Seumur Hidup dibidang Energi dari Indonesian Petroleum Association (IPA) pada 2014.
Bagaimana profil Prof Subroto sebelum dan setelah menjabat menteri pertambangan dan energi Indonesia?
Profil Prof. Subroto
Subroto dilahirkan di Solo, pada 19 September 1923. Ia pernah mengenyam pendidikan di Akademi Militer pada 1948 di Yogyakarta, dan sesudahnya menempuh pendidikan di McGill University, Kanada, pada 1956 dan berhasil membawa pulang gelar master of arts.
Pendidikan Subroto berlanjut di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1958, ia mendapatkan gelar doktor waktu itu. Kemudian ia melanjutkan pendidikan S4 di universitas yang sama, fakultas yang sama, pada 1965.
Ia menjabat sebagai menteri pertambangan dan energi selama dua periode, namun sebelumnya Subroto pernah menjabat sebagai menteri transmigrasi dan koperasi (1971-1973), menteri tenaga kerja, transmigrasi, dan koperasi (1973-1978).
Ia juga pernah menjabat sebagai Sekjen OPEC pada 1988-1994. Ia dikenal sebagai the Wise Minister Subroto from Indonesia lantaran pintar berdiplomasi, juga karena pandangan-pandangannya yang cenderung berhati-hati dalam pengelolaan minyak.
Di dalam negeri, Subroto pun aktif di bidang akademik. Ia pernah menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi UI. Ia mendirikan Perkumpulan Masyarakat Pertambangan dan Energi, Indonesian Institute of Energy Economics.
Subroto juga pernah masuk dalam jajaran dewan penasehat PT Medco Energi Internasional Tbk., dewan komisaris PT Bank DBS Indonesia, juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat Indonesian Mining and Minerals Research Institute (IMMRI).
Selain itu, Subroto juga turut menyusun rancangan pembangunan ekonomi Indonesia bersama tokoh penting lainnya seperti Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Ali Wardhana, dan lain-lain.
Karena kontribusinya yang besar dalam sektor energi, namanya dijadikan penghargaan untuk mengapresiasi pemangku kepentingan yang menunjukkan kinerja terbaik dalam memajukan sektor ESDM di Indonesia.
Demikianlah ulasan singkat tentang Prof Subroto, mantan menteri pertambangan dan energi yang disegani di kalangan anggota OPEC pada masanya. (NKK)