Siapa Pemilik Booking.com? Gagal Bisnis Faksimili, Sukses Berkat Situs Reservasi Online
Booking.com bermula pada 1996, didirikan pertama kali oleh seorang mahasiswa di Belanda, tepatnya Universiteit Twente, bernama Geert-Jan Bruinsma.
IDXChannel—Siapa pemilik Booking (dot) com? Para traveler sudah tak asing dengan nama ini, booking adalah salah satu agen travel online terbesar di dunia. Situs ini menyediakan layanan reservasi kamar penginapan, tiket perjalanan, sewa mobil, dan sebagainya.
Booking.com bermula pada 1996, didirikan pertama kali oleh seorang mahasiswa di Belanda, tepatnya Universiteit Twente, bernama Geert-Jan Bruinsma. Mulanya nama situsnya adalah Bookings (dot) nl.
Empat tahun kemudian bookings.nl melakukan merger dengan bookings.org, sebuah website yang didirikan oleh Sicco Behrens, Alec Behrens, Marijn Muyser, dan Bas Lemmens. Kemudian nama website-nya berganti menjadi booking.com.
Melansir laman resmi Booking, ide usaha Bruinsma cukup sederhana, yakni menyediakan layanan reservasi kamar penginapan secara online. Start-up ini berkembang cukup pesat, jumlah karyawan bertambah menjadi 50 orang pada 2002.
Awalnya, booking.com tidak bisa memasang iklan di koran lokal di Belanda (De Telegraaf), karena koran tersebut hanya menerima nomor telepon sebagai kontak. Sementara Booking telah menggunakan website.
Pada 2005, Booking.nl menambah kantor operasional di Inggris, Prancis, Spanyol, Portugis, dan Jerman untuk memperluas jangkauan pasarnya di Eropa. Karena perkembangan dan potensialnya menarik, Booking.nl mulai dilirik pemain besar, yakni Priceline Group.
Pada tahun yang sama, The Priceline Group membeli perusahaan ini dengan nilai USD133 juta dan kemudian berkolaborasi dengan ActiveHotels.com, sebuah situs reservasi online di Eropa yang sebelumnya telah diakuisisi.
Dari sinilah, url website kembali berganti menjadi Booking.com. Integrasi Booking dan ActiveHotels rupanya terbukti membantu Priceline Group memperbaiki kondisi keuangan perusahaan, dari rugi USD19 juta pada 2002 menjadi profit USD1,1 miliar pada 2011.
Kisah akuisisi Booking.com disebut-sebut menjadi kisah akuisisi terbaik dalam sejarah internet, sebab saat itu tidak ada akuisisi pada sektor digital travel yang mencatatkan keuntungan serupa.
Pada 2010-2012, perusahaan meluncurkan aplikasi untuk iOS, Android, Windows, dan Kindle Fire. Melansir Skift (10/12), Booking.com juga mengubah standar situs reservasi online pada masanya.
Jika Anda sering melihat informasi ‘booked 15 times in the last 24 hours’ atau informasi jumlah reservasi dalam 24 jam terakhir pada listing kamar-kamar kosong di situs travel, itu dimulai oleh Booking.com yang kemudian diikuti oleh situs-situs travel lainnya.
Hal menarik lainnya, Geert-Jan Bruinsma sebenarnya tidak banyak mengetahui industri hotel. Motivasinya untuk mendirikan booking.nl bermula dari ketiadaan reservasi kamar hotel secara online pada masanya.
Dulu, traveler harus membuat reservasi kamar hotel lewat panggilan telepon dari buku-buku panduan travel. Saat itu, jaringan hotel Hilton sudah membuka reservasi online dari situsnya sendiri, dari situlah Bruinsma terinspirasi.
Saat itu, Bruinsma juga tidak tahu menahu soal tarif komisi yang dapat diperoleh situs untuk setiap reservasi online yang sukses. Oleh sebab itu, dulu situsnya hanya memasang tarif lima persen.
Pada situs resmi Universiteit Twente, Bruinsma juga bercerita sebelum mendirikan booking.nl, dia sebenarnya pernah berbisnis faksimili digital, namun gagal. Saat itu, internet juga masih terbilang barang baru di dunia.
Namun Bruinsma melihat potensi besar di internet, dari situlah dia yakin untuk mendirikan situs reservasinya sendiri. Saat itu, Bruinsma membuat halaman untuk tiap-tiap hotel untuk meningkatkan hasil pencarian di Altavista, inilah yang disebut dengan landing page.
Bisnis reservasi online Bruinsma adalah salah satu bisnis pertama yang menerapkan SEO untuk pemasaran digital pada masanya. Dari satu reservasi online pada 1996, kini booking.com melayani jutaan reservasi dalam sehari.
Itulah informasi menarik tentang siapa pemilik booking.com.
(Nadya Kurnia)