Sosok di Balik Binar Academy, Dirikan Platform untuk Lahirkan Talenta Teknologi Berkualitas
Binar Academy didirikan untuk menciptakan banyak talenta digital berkualitas.
IDXChannel—Binar Academy merupakan sebuah platform edutech yang menyediakan berbagai program pendidikan terkait teknologi informasi, yang ditawarkan secara gratis sampai yang bernilai belasan juta rupiah per paketnya.
Binar Academy sudah berdiri sejak 2016, lalu kini mereka sudah tersedia di lima kota, yakni Batam, Kupang, Ambon, Yogyakarta, dan Tangerang.
Pendiri Binar Academy
Alamanda Shantika merupakan pendiri dari Binar Academy, ia membangun bisnisnya ini sebagai sebuah sarana untuk berkontribusi secara langsung terhadap pembangunan ekosistem digital dan teknologi yang sehat melalui talenta-talenta bangsa yang Binar Academy lahirkan.
Dilansir dari alamandashantika.com (12/01) Alama merupakan lulusan Binus University yang sejak kecil ia sudah sangat menyukai pelajaran matematika. Lalu kemudian ketika menginjak bangku kuliah, ia memilih jurusan TI dan Matematika di tahun 2005 silam.
Ia juga memiliki gelar ganda (double degree) saat lulus 2010, sehingga ia mencoba peruntungannya di beberapa perusahaan e-commerce Berrybenka sampai Kartuku.
Saat dirinya bekerja di Kartuku, ia memutuskan untuk bergabung ke Gojek pada Mei 2014 sebagai karyawan freelance sebagai konsultan.
Setelah hampir setahun ia bekerja sebagai freelance, ia dirayu langsung oleh sang CEO Nadiem untuk jadi karyawan tetap. Saat itulah Alama mengalami dilema.
Alama hampir menolak tawaran tersebut pada 2015, namun Nadiem bersikeras merayunya dan mengatakan kalau saat ia bekerja di Gojek, ia bekerja tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk terus berinovasi dan memberi hidup untuk ratusan ribu mitra ojek di luar sana.
Alama akhirnya menerima tawaran tersebut dan resmi bergabung pada Mei 2015 menjadi Vice President of Product. Lalu ia diminta fokus untuk divisi teknologi.
Ketika sudah cukup lama berkarier di bidang teknologi, ia terpikirkan ingin meneruskan mimpinya di bidang pendidikan, karena ia memang memiliki ketertarikan dalam bidang tersebut.
Dilansir dari Herstory.co.id (12/01) ia akhirnya memtuskan untuk banting setir dan ingin fokus di bidang pendidikan dan apa yang ia pelajari di dunia digital sangat membekali dirinya sampai di titik ini. Sampai akhirnya Alama Mendirikan Binar Academy.
Binar Academy Ciptakan Banyak Talenta Digital
Minimnya talenta di bidang digital memicu impor tenaga kerja. Kemudian Alama melihat kalau diperlukan perusahaan atau badan khusus guna menciptakan banyak talenta di bidang digital.
Binar Academy juga bekerja sama dengan korporasi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sampai startup untuk membiayai pendidikan para siswa.
Dilansir dari katadata.co.id (12/01) beberapa perusahaan yang bekerja sama adalah CIMB Niaga, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), PT Angkasa Putra, PT Visionet Internasional (OVO), dan PT Investree Radhika Jaya (Investree).
Perusahan tersebut memberikan bantuan dana mencapai Rp10 juta untuk setiap muridnya. Uang dari perusahaan itu kemudian digunakan sebagai subsidi silang. Namun karena banyaknya pendaftar, dana tersebut tidak bisa mencukupi.
Hingga akhirnya Binar Academy membuat program berbayar yang disebut dengan Binar Plus dan Binar Masterclass. Dengan ini masyarakat umum bisa mendapatkan pendidikan dan pelatihan seputar digital di Binar Academy tanpa melalui seleksi, dengan membayar Rp10 juta.
Dengan begini, Binar Academy tetap masih bisa beroperasi dengan program berbayar dari rekrutmen perusahaan. Mereka juga menyediakan tiga jurusan, yakni software engineer, product design, dan product manager. (NKK)
Penulis: Mila Pertiwi