11 Saham Masuk Pengawasan Bursa, SKBM Berbalik ARB
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi perdagangan 11 saham sekaligus pada Rabu (24/9/2025) imbas peningkatan harga di luar kebiasaan.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi perdagangan 11 saham sekaligus pada Rabu (24/9/2025) imbas peningkatan harga di luar kebiasaan.
Kesebelas emiten tersebut adalah PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA), PT Star Pacific Tbk (LPLI), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) dan PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP).
"Dengan ini Bursa menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham AYAM, BULL, ASHA, SKBM, MEJA, LPLI, PTRO, VKTR, BNLI, FOLK dan PUDP," tulis pengumuman Bursa, Rabu (24/9/2025).
Usai mendapat label Unusual Market Activity (UMA), sebagian saham berbalik koreksi dan sebagian lainnya melanjutkan penguatan.
Saham SKBM terpantau ambruk 14,81 persen ke harga Rp575 hingga menyentuh auto reject bawah (ARB) setelah sehari sebelumnya mencatatkan auto reject atas (ARA) dengan kenaikan 25 persen.
Saham BULL juga terkoreksi 2,15 persen ke harga Rp182, AYAM turun 1,68 persen ke harga Rp176, LPLI melemah 1,56 persen ke harga Rp630, VKTR turun 4,12 persen ke harga Rp186.
Sementara itu, saham ASHA melanjutkan penguatan ke harga Rp85 dengan naik 3,53 persen. MEJA dan PUDP kompak melejit hingga ARA, dengan kenaikan masing-masing 9,76 persen ke harga Rp35 dan 24,60 persen ke harga Rp466.
Lalu saham PTRO masih hijau dengan mencatatkan kenaikan 4,86 persen ke harga Rp6.475. Saham BNLI menguat 4,42 persen ke harga Rp5.200, FOLK naik 5,22 persen ke harga Rp121.
Meski demikian, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Bursa meminta investor untuk tetap mencermati berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(DESI ANGRIANI)