MARKET NEWS

2 Investor Saham Sukses yang Pernah Jadi Komisaris Bursa Efek Indonesia, Siapa Saja?

Kurnia Nadya 18/08/2023 17:55 WIB

Garibaldi Thohir dan Suwantara Gautama adalah dua investor saham sukses yang pernah menjabat sebagai anggota dewan komisaris Bursa Efek Indonesia.

2 Investor Saham Sukses yang Pernah Jadi Komisaris Bursa Efek Indonesia, Siapa Saja? (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Para investor yang akan diulas dalam artikel ini adalah mereka yang tak hanya sukses menjadi investor, namun juga pernah dipercaya untuk menjabat sebagai komisaris di Bursa Efek Indonesia. 

Sama seperti perusahaan pada umumnya, struktur keorganisasian Bursa Efek Indonesia pun terdiri dari jajaran direksi dan dewan komisaris. Saat ini, BEI memiliki enam departemen yang dipimpin oleh direktur dan membawahai beberapa divisi. 

Adapun Direktur Utama BEI saat ini adalah Iman Rachman. Sementara pada jajaran dewan komisaris, jabatan komisaris utama kini tengah diampu John A. Prasetio. Dikutip dari laman resmi IDX, Prasetio juga menjabat sebagai komisaris di PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). 

Tahukah Anda, jabatan komisaris di BEI pun pernah diisi oleh investor-investor sukses. Antara lain Suwantara Gautama dan Garibaldi Thohir, yang tak lain adalah kakak kandung Menteri BUMN Erick Thohir. 

Bagaimana portofolio investasi keduanya dan kapan mereka menjabat sebagai anggota dewan komisaris Bursa Efek Indonesia? 

Investor Sukses yang Pernah Jadi Komisaris Bursa Efek Indonesia 

Suwantara Gautama

Tak banyak informasi ditemukan tentang Suwantara Gautama. Namun dari penelusuran IDXChannel, diketahui Gautama pernah menjabat sebagai komisaris di BEI pada periode 2011-2014. 

Ia juga pernah menjabat sebagai direktur utama PT CLSA Indonesia, yang tak lain adalah perusahaan sekuritas dengan kode broker KZ. Namun di samping memimpin perusahaan pialang, ia sendiri pun merupakan seorang investor saham. 

Gautama diketahui memiliki sejumlah saham di PT Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). Ia juga pernah memiliki saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), namun pada 2022 ia diketahui melepas seluruh kepemilikannya di perusahaan sawit tersebut. 

Per Desember 2022, Gautama masih tercatat sebagai pemilik saham ASSA sebanyak 140.600.000 lembar saham, setara 3,95% dari jumlah saham beredar. Sebagai informasi, ASSA merupakan emiten induk perusahaan kurir AnterAja. 

Garibaldi Thohir 

Garibaldi Thohir atau Boy Thohir ditunjuk untuk menjabat sebagai komisaris BEI pada Juni 2015. Ia ditunjuk lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang terselenggara pada 9 Juni 2015, 99% anggota bursa sepakat untuk mengangkat Garibaldi sebagai komisaris untuk menggantikan Dwi Soetjipto. 

Selain itu, Asosiasi Emiten Indonesia juga mengajukan namanya untuk menjadi salah satu calon komisaris BEI. Sebagai informasi tambahan, seusai peraturan yang berlaku, dari lima komisaris BEI, salah satu adalah direktur emiten yang sudah tercatat di bursa. 

Saat itu, ada lima perusahaan Garibaldi yang sudah melantai di BEI, yakni PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), dan PT Mahaka Media Tbk (ABDA). 

Selain bos emiten, Garibaldi sendiri juga merupakan seorang investor pasar modal. Namanya kerap tercantum dalam struktur kepemilikan saham di IDX. Beberapa emiten yang sahamnya dimiliki Garibaldi antara lain: 

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): 7,35%, atau 1,77 miliar lembar saham
PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM): 12,5%, atau 889 juta lembar saham
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA): 11,08%, atau 11,96 miliar lembar saham
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO): 6,18%, atau 1,97 miliar lembar saham
PT Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM): 34,65%, atau 2,46 miliar lembar saham

Garibaldi juga pernah memiliki saham di PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), namun saat ini namanya tak lagi tercatat sebagai pemilik saham di emiten pertambangan tersebut. 

Demikianlah ulasan tentang dua investor sukses yang pernah menjabat sebagai anggota dewan komisaris di Bursa Efek Indonesia. (NKK)

SHARE