3 Emiten Properti Catatkan Kinerja Positif: Laba Bersih Meningkat Drastis
Tiga emiten properti catatkan kinerja positif sepanjang 2022, laba bersih melonjak drastis.
IDXChannel—Sejumlah emiten properti yang telah melaporkan kinerja tahunan 2022 membukukan peningkatan laba bersih. Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), yakni sebesar 93,19%.
Emiten properti ini membukukan pendapatan bersih yang naik 2,69% secara tahunan, yakni dari Rp5,57 triliun menjadi Rp5,72 triliun. Adapun laba bersih SMRA pada 2022 adalah Rp625,38 miliar, naik 93,19% secara tahunan.
Setahun sebelumnya, SMRA mencatatkan laba bersih sebesar Rp323,71 miliar. Hingga akhir 2022, aset SMRA tercatat sebesar Rp28,43 triliun. Naik 9,14% secara tahunan dibandingkan dengan realisasi setahun sebelumnya, yakni Rp26,05 triliun.
Dari laporan keuangannya, SMRA melaporkan pendapatan perseroan terdiri atas pendapatan segmen pengembang properti senilai Rp3,53 triliun, disusul dengan pendapatan properti investasi Rp1,48 triliun, dan segmen lain-lain senilai Rp709 miliar.
Harga saham SMRA pada perdagangan hari ini ditutup pada level Rp515 per saham, menurun 1,90% dari harga penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Selain SMRA, ada dua emiten properti lain yang juga telah melaporkan kinerja tahunannya, yakni PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Keduanya sama-sama mencatatkan kenaikan laba bersih sepanjang 2022.
3 Emiten Properti Catatkan Kenaikan Laba Bersih
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 81,34% menjadi Rp2,4 triliun. Setahun sebelumnya, BSDE mencatatkan laba bersih Rp1,35 triliun.
Peningkatan laba bersih anggota Sinar Mas Land sekaligus pengembang BSD City, Tangerang Selatan, ini dikontribusi oleh pendapatan usaha sepanjang 2022 yang juga tumbuh 33,71% secara tahunan, yakni sebesar Rp10,24 triliun.
“Minat konsumen terhadap produk properti yang kami pasarkan cukup tinggi, baik dari sisi residensial maupun komersial. Ini terlihat dari pertumbuhan Pendapatan Usaha per segmen,” tutur Direktur BSDE Hermawan Wijaya dalam siaran pers pada 17 Maret 2023.
BSDE membukukan pendapatan yang tumbuh signifikan pada segmen Tanah, Bangunan, Strata Title sebesar Rp7,90 triliun, tumbuh 29,05% secara tahunan. Pada 2021, pendapatan pada segmen tersebut adalah Rp6,12 triliun.
Realisasi pendapatan pada segmen inilah yang berkontribusi besar terhadap pendapatan konsolidasi BSDE dengan persentase 77,22%. Selain segmen itu, BSDE memiliki segmen usaha utama, yakni; segmen sewa, hotel, arena rekreasi, pengelolaan gedung, dan lain-lain.
Segmen usaha yang berkontribusi besar urutan kedua adalah sewa yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp925,48 miliar, tumbuh 29,28% secara tahunan. Sementara segmen usaha terbesar ketiga adalah pengelolaan gedung yang pendapatannya mencapai Rp347,95 miliar, tumbuh 23,24% yoy.
“BSDE juga menjaga pertumbuhan beban biaya, ini dilakukan untuk menjaga margin guna pertumbuhan usaha yang berkelanjutan,” sambung Hermawan.
Kendati demikian, harga saham BSDE ditutup pada Rp965 per saham pada perdagangan hari ini (30/3), turun 5,39% dari periode yang sama pada tahun lalu, dan turun 1,53% dari perdagangan sehari sebelumnya.
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
PWON membukukan laba bersih 2022 sebesar Rp1,53 triliun, naik 11,30% dari perolehan setahun sebelumnya. Peningkatan laba ini berbanding lurus dengan realisasi pendapatan yang tercatat tumbuh 4,79% menjadi sebesar Rp5,98 triliun.
Kontributor utama dalam kinerja konsolidasian adalah segmen sewa ruangan yang mencetak pendapatan Rp1,54 triliun, disusul dengan pendapatan penjualan kondominium dan kantor sebesar Rp1,47 triliun, diikuti oleh pendapatan hotel sebesar Rp857,71 miliar.
Harga saham PWON pada perdagangan hari ini (30/3) ditutup pada level Rp440 per saham, turun 9,09% dari periode yang sama pada tahun lalu.
Demikianlah ulasan singkat tentang tiga emiten properti yang mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun lalu. (NKK)