4 Tipe-Tipe Trader Saham: Rentang Waktu Trading dan Bedanya dengan Investor
Trader saham melakukan transaksi jual beli saham dalam rentang waktu yang lebih singkat dibanding investor.
IDXChannel—Ada beberapa tipe-tipe trader saham. Dalam investasi pasar modal, trader adalah orang yang memperjualbelikan saham dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sehingga secara teknis, trader tidak bisa disebut sebagai investor.
Investor saham adalah orang yang membeli saham untuk disimpan dalam jangka waktu yang lama, setidaknya lima tahun sampai dengan selamanya. Investor cenderung memilih saham-saham yang relatif aman dan stabil untuk disimpan lama.
Investor juga biasanya memilih saham-saham yang membagikan dividen. Sehingga mereka mendapatkan dua keuntungan, yakni dari capital gain dalam jangka panjang, dan pembagian dividen secara tahunan.
Sementara trader memanfaatkan saham-saham yang harganya cenderung berfluktuasi untuk mendulang keuntungan dari capital gain dalam waktu yang relatif singkat. Pilihan sahamnya tidak berpatokan pada besaran kapitalisasi atau fundamental perusahaan.
Melainkan pada likuiditas saham pada perdagangan harian atau bulanan. Umumnya, trader sangat awas terhadap isu yang menyertai saham untuk mengetahui potensi kenaikan atau penurunan harganya.
Selain itu, trader juga cenderung memperhatikan pergerakan chart dan pergerakan jual-beli dari investor-investor big money—kerap disebut ‘bandar’—yang mampu menggerakkan harga saham. Dengan strategi yang tepat, trader bisa mengikuti pergerakan big money untuk mendulang cuan sebanyak-banyaknya.
Lantas, apa saja tipe-tipe trader saham? Aktivitas trading sendiri umumnya terbagi sesuai jangka waktunya. Dikutip dari MNC Sekuritas (8/11), berikut adalah tipe trader saham.
1. Trend Following Trader
Trader jenis following trend membeli saham saat saham mulai menunjukkan tren kenaikan harga (uptrend). Trader ini memanfaatkan chart harian dan beragam indikator analisa tekninal untuk menentukan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual sahamnya.
Trading dengan skema following trend bisa berlangsung dalam hitungan hari, minggu, atau bulan.
2. Swing Trader
Swing Trader adalah trader yang melakukan jual beli saham dalam jangka waktu yang singkat hingga menengah. Sama seperti trader lain pada umumnya, swing trader juga memanfaatkan chart, namun dalam rentang waktu harian atau mingguan, bahkan bulanan.
Namun, tak sedikit swing trader yang juga menggunakan analisa fundamental untuk memperkuat analisa tekninalnya dari chart pergerakan harga saham. Periode swing trading bisa dalam beberapa minggu atau bulan.
3. Day Trader
Day trader melakukan jual bei saham dalam rentang waktu yang lebih singkat dari swing trader, yakni hanya hitungan hari. Day trader umumnya memanfaatkan euforia pasar, fenomena ini terjadi ketika saham mengalami lonjakan harga dan volume transaksi dalam jangka pendek.
Day trader bisa membeli saham pada hari ini—siang atau sore—lalu dijual besok pagi atau beberapa hari setelahnya, tergantung pada tren perubahan harga. Target keuntungannya tentu tidak muluk-muluk, yakni sekitar 3-5%.
Trading harian seperti ini lumrah terjadi ketika emiten merilis laporan keuangan. Jika hasilnya sangat bagus, biasanya harga saham akan naik drastis selama beberapa hari sebelum akhirnya kembali ke level normal.
4. Scapler
Scalper adalah trader saham yang melakukan jual beli saham dalam waktu yang lebih singkat lagi, yakni dalam sehari. Scapler memanfaatkan volatilitas harga dalam satu hari perdagangan. Target keuntungannya juga tidak muluk-muluk, hanya 0,5% sampai dengan 2% saja.
Scalper bisa membeli saham pada pagi hari, lalu menjualnya pada siang atau pada sesi perdagangan kedua. Dengan pilihan saham yang tepat dan modal yang mumpuni, scalper bisa mendulang cuan yang cukup menguntungkan dalam sehari.
Itulah tipe-tipe trader saham di Bursa Efek Indonesia yang patut diketahui. Seorang trader yang ahli menganalisa pergerakan harga saham, berpeluang untuk mencatatkan keuntungan yang lebih besar daripada kerugiannya. (NKK)