Lebih Baik Trading Saham Ketimbang Judi Online, Ini Faktanya

IDXChannel - Judi online menjadi topik hangat beberapa waktu terakhir tatkala heboh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi kepleset lidah akan memberlakukan pajak pada aktivitas ini.

Namun, pernyataan ini diralat oleh Menkominfo dan menegaskan bahwa wacana judi online dikenakan pajak tidak akan terealisasi.

Baca Juga:

Gara-Gara Hal Ini, BEI Gembok Saham Mas Murni (MAMI)

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan hal tersebut lantaran kegiatan judi masih menjadi kegiatan ilegal di Indonesia.

"Pasti (Tidak dikenakan Pajak), karena judi kegiatan ilegal," katanya saat ditemui usia memberikan pidato di acara Internasional Smart City Conference 2023 di Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Baca Juga:

Saham Emiten Tambang Sinarmas (GEMS) Menghijau Usai Setor Dividen Interim 

Budi Arie juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemberantasan terhadap judi online di Indonesia. Perihal wacana pemberian pajak terhadap judi online, kata Budi Arie hanya ide-ide belaka.

Menkominfo juga mengingatkan masyarakat agar jangan sampai terjerat judi online dan pinjaman online (pinjol). Menurutnya, dua hal tersebut merupakan kejahatan transaksional yang memiliki risiko sangat besar.

Baca Juga:

Jual Saham Saat Ex Date Apakah Dapat Dividen? Ini Penjelasannya, Pemburu Cuan Harus Tahu

"Indonesia ini darurat judi online, daya rusaknya terlalu tinggi dan sudah sangat meresahkan. Ruang digital kita jadi rusak, rakyat menjadi korban. Kita harus sama-sama memerangi judi online,” tegasnya dalam pernyataan resminya, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Industri Judi Online

Judi online telah terbukti menimbulkan kerugian serius di masyarakat. Judi online berdampak signifikan bagi kondisi finansial, keluarga, kesehatan mental, hingga gangguan karir dan sosial.

Meski merugikan, pangsa pasar judi online di seluruh dunia cukup besar. Menurut data Statista, ukuran pasar sektor kasino dan perjudian online di seluruh dunia diperkirakan bernilai USD207 miliar pada 2021. Nilai ini juga mencerminkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2020, pandemi COVID-19 menyebabkan sektor judi online global mengalami penurunan yang cukup besar hingga nilainya hanya sebesar USD178,7,54 miliar. Pada 2022, pangsa pasar judi online diperkirakan mencapai USD261,8 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)

Pemain utama di pasar perjudian online global di antaranya ada 888 Holdings PLC, Bet365 Group Ltd., Betsson AB, William Hill PLC, VGC Holdings PLC, Kindred Group PLC, Sky Betting & Gaming, Stars Group Inc., Ladbrokes Coral Group PLC, hingga Paddy Power Betfair PLC.

Judi online juga berwujud dalam banyak bentuk, di antaranya seperti taruhan olahraga online, kasino, bingo, lotere, dan permainan poker.