4 Tips Investasi agar Tidak Nyangkut di Saham BBCA dan BBRI
Fluktuasi harga dapat dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan capital gain jika harga naik, terlebih jika pembelian dilakukan pada harga terbaik.
IDXChannel—Simak 6 tips investasi agar tidak nyangkut di saham BBCA dan BBRI. Keduanya adalah saham perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, dan menjadi saham favorit investor.
Saham PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk juga sering dijadikan rekomendasi untuk para investor pemula yang baru belajar menginvestasikan dananya di pasar modal.
Saham BBCA menunjukkan grafik pergerakan harga yang nyaris serupa dengan pergerakan IHSG. Dalam lima tahun terakhir, harga BBCA telah tumbuh sebesar 60,78%. Pada perdagangan Jumat (7/6), BBCA ditutup di harga Rp9.325 per saham.
Sementara dalam periode waktu yang sama, BBRI telah tumbuh 14,62%. Pada perdagangan Jumat 7 Juni 2024, BBRI ditutup pada level Rp4.350 per saham, atau menurun 3,33% dari perdagangan sebelumnya.
Pergerakan harga kedua saham ini terbilang stabil bila dibandingkan dengan pergerakan harga saham-saham lainnya. Meskipun mengalami naik turun sepanjang tahun, investasi di BBCA dan BBRI masih terbilang menarik.
Umumnya, BBCA dan BBRI dibeli untuk investasi jangka panjang, sekitar 10 tahun atau bahkan selamanya. Sebab secara historis, kedua saham ini menunjukkan pertumbuhan harga yang menarik.
Oleh sebab itu, sangat lumrah kedua saham ini ditemukan dalam portofolio manajer investasi yang mengelola reksa dana.
Namun demikian, di tengah naik turun pergerakan harga saham perbankan karena sentimen ekstrenal, ada beberapa trader dan investor yang memanfaatkan momentum untuk memperdagangkan saham BBCA dan BBRI.
Fluktuasi harga dapat dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan capital gain jika harga naik, terlebih jika pembelian dilakukan pada harga terbaik. Namun pembelian dengan harga rendah juga menguntungkan untuk disimpan jangka panjang.
Nah, jika berniat membeli BBCA dan BBRI untuk jangka pendek, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak nyangkut. ‘Nyangkut’ adalah istilah yang kerap digunakan trader ketika saham tidak dapat dijual untuk menghindari kerugian.
Nyangkut terjadi ketika investor atau trader membeli saham di harga atas, lalu harga saham bergerak turun, sehingga jika dijual trader malah merugi. Oleh sebab itu, banyak yang memilih untuk mendiamkan sahamnya jika harganya tengah menurun.
Untuk menghindari nyangkut ini, ada beberapa tips yang dapat dilakukan.
4 Tips Investasi Agar Tidak Nyangkut di Saham BBCA dan BBRI
1. Beli Ketika Harga Melemah
Pembelian saham di harga rendah dapat memberikan margin of safety yang cukup lebar. Margin of safety adalah rentang jarak harga pembelian dengan harga yang berlaku dalam perdagangan berjalan.
Semakin besar margin of safety, semakin baik. Untuk mencari harga terbaik, investor dan trader dapat memanfaatkan analisa teknikal. Tariklah rentang waktu selama beberapa bulan, atau tahun, ke belakang untuk mengecek apakah harga terkini sudah tergolong murah ataukah masih tinggi.
Misalnya, mengecek harga dalam tiga bulan terakhir, jika harga terkini sudah mencapai di rentang terendah, investor dan trader dapat mempertimbangkan untuk mencari posisi beli terbaik.
2. Jangan Menangkap Pisau Jatuh
Perhatikan chart pergerakan harga untuk melihat potensi arah harga. Harga saham yang tengah menurun, bisa jadi akan terus melanjutkan penurunan pada perdagangan berikutnya.
Jika volume penjualan cukup tinggi pada sesi perdagangan hari ini, maka besok saham tersebut masih berpeluang untuk meneruskan penurunan harga. Terlebih jika penurunan harga sudah menembus batas support terdekatnya.
Support atas batas harga bawah yang digunakan untuk menentukan potensi kelanjutan penurunan harga. Sementara resistance adalah batas harga atas untuk menentukan potensi kenaikan harga yang berlanjut.
Jika investor tergesa-gesa membeli saham di harga rendah ketika tren menunjukkan penurunan yang berlanjut, dia malah berpeluang untuk makin merugi dan sahamnya akan ‘nyangkut’, tidak bisa dijual selama harga tidak naik.
Harga terendah tidak harus dianggap sebagai harga pembelian terbaik. Tiap-tiap investor dan trader menentukan harga terbaiknya sendiri-sendiri ketika membeli maupun menjual sahamnya.
3. Manfaatkan Fitur Auto-Order
Aplikasi sekuritas menyediakan fitur auto-order untuk membeli dan menjual saham. Investor hanya perlu memasang patokan harga untuk membeli dan menjual. Gunakan fitur ini untuk menekan potensi kerugian.
Pasang batas harga dan jumlah lot saham yang hendak dijual, sehingga ketika harga saham menurun menyentuh batas tersebut, aplikasi akan secara otomatis menjual saham tersebut. Dengan cara ini, investor dan trader dapat menghindari risiko nyangkut dan menekan agar kerugian tidak makin parah.
4. Pantau Perkembangan Berita
Saham perbankan besar sangat sensitif dengan kebijakan moneter yang dibuat bank sentral setempat dan The Fed (bank sentral AS). Pantaulah perkembangan berita untuk mengetahui sentimen pasar yang berpotensi mempengaruhi pergerakan harga saham.
Dengan cara ini, investor dapat menghindari pembelian ketika ada sentimen eksternal yang negatif dan berpotensi membuat harga saham makin menurun, dan sebaliknya, menghindari pembelian ketika harga sudah terlampau tinggi karena sentimen positif sesaat.
Sebenarnya, jika terlanjur membeli saham BBCA dan BBRI di harga yang tinggi, investor dapat mendiamkan sahamnya hingga harga bergerak naik lagi. Sebab BBCA dan BBRI memiliki prospek pergerakan harga yang baik.
Itulah beberapa tips investasi agar tidak nyangkut di saham BBCA dan BBRI. (NKK)