43 Emiten Baru Melantai di BEI, Himpun Dana hingga Rp27,67 Triliun
43 emiten baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2022 ini (hingga 18 Agustus 2022).
IDXChannel - Sebanyak 43 emiten baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2022 ini (hingga 18 Agustus 2022). Dari saham baru itu, perusahaan tercatat pemilik saham baru itu berhasil meraup dana Rp 27,67 triliun.
Kepala Perwakilan BEI Sumatera Utara, M Pintor Nasution, mengatakan dengan penambahan saham-saham baru ini, total perusahaan tercatat di BEI hingga memasuki HUT ke-77 Kemerdekaan RI mencapai 809 Perusahaan Tercatat saham.
"Nilai dana dihimpun dari penawaran saham perdana terbesar pada tahun ini masih dipegang PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang berhasil meraup dana Rp13,7 triliun," kata Pintor, Jumat (19/8/2022).
Pada tahun 2021, pasar modal Indonesia mencatatkan rekor nilai penggalangan dana tertinggi penawaran umum saham di kawasan ASEAN. Yakni sebesar Rp62,5 triliun.
Tidak hanya itu, BEI juga merupakan bursa paling aktif di ASEAN dengan pencatatan saham baru terbanyak selama empat tahun berturut-turut.
"Sepanjang periode tahun 2018-2021 telah terdapat 217 Perusahaan Tercatat baru di BEI dan pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan bursa-bursa lain dalam Kawasan ASEAN," terang Pintor.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, daftar perusahaan dalam pipeline penawaran saham perdana (IPO) saat ini didominasi oleh perusahaan aset skala menengah di samping perusahaan aset skala kecil dan perusahaan skala besar.
Berdasarkan POJK 53/POJK.04/2017, perusahaan dengan aset skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp 50 miliar, sedangkan perusahaan aset skala menengah memiliki aset lebih dari Rp 50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.
"BEI senantiasa membuka pintu dan memberikan kesempatan bagi perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah untuk memanfaatkan pasar modal Indonesia sebagai sarana percepatan pertumbuhan perusahaan," tukasnya.
Berdasarkan data yang diolah BEI, kata Nyoman, pipeline IPO per 18 Agustus 2022 yang berjumlah 21 perusahaan terdiri dari sebelas sektor. Paling banyak sebesar 5 (lima) perusahaan dari sektor barang konsumen primer kemudian disusul 3 (tiga) perusahaan dari sektor teknologi.
Sektor perindustrian, konsumen non-primer, kesehatan, dan energi masing-masing 2 (dua) perusahaan. Sedangkan sisanya dari sektor infrastruktur, properti dan real estate, finansial, transportasi dan logistik serta sektor barang baku masing-masing terdapat 1 (satu) perusahaan.
"Sementara dalam pipeline Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS), per 18 Agustus 2022 sudah tercatat 90 emisi dari 63 penerbit dengan penghimpunan dana sebesar Rp109,9 triliun. BEI juga masih memiliki pipeline EBUS sebanyak 13 emisi dari 10 penerbit," tandasnya.
(IND)