MARKET NEWS

5 Saham Milik Happy Hapsoro di Bursa Efek Indonesia, Intip Kinerja Harganya

Kurnia Nadya 23/09/2025 17:41 WIB

Happy Hapsoro memiliki sejumlah perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia, salah satunya adalah emiten yang mengelola jaringan hotel Alila.

5 Saham Milik Happy Hapsoro di Bursa Efek Indonesia, Intip Kinerja Harganya. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Apa saja saham milik Happy Hapsoro di Bursa Efek Indonesia? Dia adalah pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan yang telah go public. Salah satu bisnisnya yang paling dikenal masyarakat awam adalah jaringan hotel Alila. 

Hotel Alila di Bali dikelola perusahaan bernama PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA). Selain emiten BUVA, Happy Hapsoro juga memiliki perusahaan lain yang juga bergerak di bidang pengembangan properti dan perhotelan. 

Dia juga memiliki perusahaan yang beroperasi di sektor energi. Melansir Bursa Efek Indonesia (23/9/2025), berikut ini adalah sederet saham milik Happy Hapsoro di bursa efek, berikut jumlah dan persentase kepemilikannya. 

5 Saham Milik Happy Hapsoro, Intip Kinerjanya Sejak Awal 2025 

1. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) 

Seperti yang telah disebut di atas, BUVA mengelola jaringan hotel alila di Bali. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham, per 31 Agustus 2025 pengendali saham BUVA adalah Happy Hapsoro. 

Dia memiliki 1,62 miliar saham, setara dengan 7,91 persen dari total saham terdaftar. Dia juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham BUVA, yang artinya Hapsoro adalah pemilik perusahaan. 

Pada penutupan perdagangan Selasa (23/9/2025), BUVA ditutup di harga Rp525 per saham. Dalam tiga bulan terakhir, BUVA mencatatkan kenaikan harga sebesar 590,79 persen. Namun jika ditarik hingga awal 2024, kenaikan harga sahamnya sudah mencapai 805,17 persen. 

2. PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) 

Sanurhasta Mitra juga bergerak di sektor properti dan perhotelan. MINA mengelola hotel dan perumahan di Bali, selain itu perseroan juga memiliki bank tanah dengan aset seluas 4 hektare di Sanur. 

Sesuai laporan bulanan registrasi pemegang efek, per akhir Agustus 2025 Happy Hapsoro tercatat sebagai pengendali dengan kepemilikan saham sebanyak 1,93 miliar saham, setara dengan 19,68 persen. 

Dia juga memiliki MINA melalui kepemilikan PT Basis Utama Prima, perusahaan investasi miliknya sendiri. Nama Happy Hapsoro juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham MINA. 

Pada penutupan hari ini, MINA ditutup di harga Rp177 per saham. Dalam tiga bulan terakhir, MINA mencatatkan kenaikan harga sebanyak 164,18 persen. Sejak awal 2025, kenaikan harganya sudah mencapai 276,60 persen. 

3. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA

Rukun Raharja adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan energi secara terintegrasi, dari hulu hingga hilir. RAJA mencatatkan sahamnya secara perdana di BEI pada 2006 dan menghimpun dana segar sebanyak Rp14,40 miliar. 

Pada segmen hulu, RAJA beroperasi di Jambi, Banten, Cibitung, Tegalgede, dan Gresik. Happy Hapsoro adalah pengendali saham RAJA dengan kepemilikan sebesar 1,19 miliar saham, atau setara 28,23 persen dari total saham. 

Dia juga memiliki saham RAJA secara tak langsung melalui PT Basis Utama Prima yang tercatat memiliki saham RAJA sebanyak 503 juta. Hapsoro juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham RAJA. 

RAJA ditutup di harga Rp2.840 per saham pada Selasa (23/9/2025). Sejak awal 2025, RAJA mencatatkan kenaikan harga 4,41 persen, tetapi dalam tiga bulan terakhir harga sahamnya naik 14,52 persen. 

4. PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) 

RATU adalah anak usaha RAJA, yang juga bergerak di sektor migas. Perusahaan ini memiliki participating interest di Blok Cepu dan Blok Jabung melalui perusahaan asosiasi dan anak usahanya. 

RATU mencatatkan saham di bursa pada Januari 2025, dari IPO ini RATU mengantongi dana segar sebanyak Rp624 miliar. Happy Hapsoro memiliki RATU melalui PT Rukun Raharja yang tercatat sebagai pengendali di saham RATU. 

Namanya juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham RATU. Sejak IPO, harga saham RATU sudah naik 439 persen meskipun sejak tiga bulan terakhir harganya turun 15,36 persen. 

5. PT Singaraja Putra Tbk (SINI) 

SINI bergerak di sektor pertambangan batu bara, perusahaan ini sudah beroperasi sejak 2005. Pada 2022, Basis Energi Prima, Batubara Development, dan PT Autum Prima Indonesia mengakusisi perusahaan ini. 

Berdasarkan laporan registrasi pemegang efek, per 31 Agustus 2025, Happy Hapsoro, Autum Prima, dan Batubara Development tercatat sebagai pengendali saham SINI. Hapsoro menguasai 9 persen saham dari total saham terdaftar. 

SINI ditutup di harga Rp3.980 per saham pada penutupan 23 September 2025. Sejak awal 2025, SINI mencatatkan penurunan harga sebesar 20,40 persen. 

Itulah sederet saham milik Happy Hapsoro di Bursa Efek Indonesia.  


(Nadya Kurnia)

SHARE