6 Emiten Saham Nikel di Indonesia: Profil Singkat dan Kinerja
Harga nikel sedang berada dalam tren positif, berdampak pada prospek saham nikel yang bakal terkerek juga di masa mendatang.
IDXChannel—Apa saja emiten saham nikel di Bursa Efek Indonesia? Ada beberapa perusahaan pertambangan yang telah melantai di bursa dengan kinerja yang cukup memuaskan.
Pasar kendaraan listrik yang makin menggeliat bakal mendorong industri nikel untuk bertumbuh, harga komoditas akan naik, dan pada akhirnya prospek saham-saham nikel pun akan terdampak secara positif pula.
Apa saja emiten saham nikel di pasar modal Indonesia?
6 Emiten Saham Nikel
1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Perusahaan ini adalah perusahaan tambang dan pengolahan nikel yang telah terintegrasi, beroperasi di Sulawesi Selatan, dan merupakan bagian dari perusahaan multitambang dari Brasil.
INCO menambang cadangan nikel yang cukup besar di Sorowako, Sulsel. Perusahaan juga melakukan hilirisasi di wilayah tersebut. Selain itu, INCO juga tengah merencanakan pengembangan hilirisasi di Sulawesi Tenggara.
Pada kuartal I/2022, INCO mencatatkan laba bersih USD67,7 juta, tumbuh 100,77% secara tahunan bila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu. INCO juga mencatatkan pendapatan sebesar USD235,08 juta.
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
ANTM merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pertambangan dan logam terdistribusi vertikal, dan terdiversifikasi. ANTM melakukan eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, dan pemasaran.
Adapun komoditas pertambangan yang dikeruk antara lain bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batu bara, dan logam mulia lainnya.
Pada semester I/2022, ANTM mencetak laba bersih Rp1,5 triliun, naik 31,46% dari capaian laba tahun lalu pada periode yang sama. Perusahaan juga membukukan pendapatan senilai Rp18,77 triliun, naik 8,66% dari periode yang sama tahun lalu.
3. PT Timah Tbk (TINS)
TINS merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pertambangan timah, telah terintegrasi dari hulu hingga hilir. TINS adalah produsen sekaligus eksportir timah. TINS juga merupakan perusahaan timah terbesar di Indonesia.
Perusahaan ini memang terkonsentrasi pada komoditas timah, namun nikel pun termasuk di antara mineral ikutan yang turut digarap.
Hingga kuartal III/2022, TINS menghasilkan laba bersih Rp1,14 triliun, melonjak 87,28% dari capaian pada periode yang sama tahun lalu, yakni hanya Rp611,89 miliar.
4. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
HRUM bergerak di bidang pertambangan batu bara terpadu. Perusahaan ini memiliki lima konsesi tambang batu bara di Kalimantan Timur, dan satu tambang nikel di Maluku Utara. HRUM juga memiliki 10 anak usaha.
Pada kuartal III/2022, HRUM membukukan laba bersih USD237, melonjak hingga 532% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu, yakni hanya USD37,53 juta.
5. PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL)
NIKL adalah perusahaan yang memproduksi tinplate berkualitas tinggi, dengan pabrik yang berlokasi di Cilegon. Perusahaan yang juga dikenal sebagai Latinusa ini mulai beroperasi secara komersil pada 1986.
Pada kuartal III/2022, NIKL membukukan pendapatan senilai USD197,85 juta. Angka ini naik 38,6% secara tahunan dari capaian yang sama pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih tercatat USD7,54 juta.
6. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
MDKA adalah perusahaan induk yang menaungi dua anak perusahaan, yakni PT Bumi Sukesindo dan PT Damai Sukesindo. Keduanya bergerak di bidang pertambangan, mencakup eksplorasi dan produksi emas, perak, tembaga, dan mineral lainnya di masa depan.
Salah satu aset utama MDKA adalah pertambangan yang dikenal dengan Proyek Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pada semester I/2022, MDKA membukukan laba bersih senilai USD96,79 juta. Sedangkan pendapatan perusahaan tercatat mencapai USD341,40 juta.
Itulah sederet emiten saham nikel di Indonesia yang dapat Anda pertimbangkan di masa mendatang. (NKK)