Adhi Karya (ADHI) Bidik Bisnis Konstruksi Berbasis Lingkungan
Perseroan berkomitmen untuk memaksimalkan potensi pasar dari sisi kontrak konstruksi dan penciptaan bisnis baru.
IDXChannel - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membidik potensi bisnis berbasis lingkungan di sektor properti. Perseroan berkomitmen untuk memaksimalkan potensi pasar dari sisi kontrak konstruksi dan penciptaan bisnis baru.
“Kami melihat peluang pada bisnis konstruksi berbasis lingkungan. Kami berharap, apabila berdasarkan review, bisnis ini cukup memberikan revenue yang baik, maka kita bisa melakukan kloning dari proyek yang sudah ada,” kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ADHI Agung Dharmawan dalam Public Expose Live 2022, Senin (12/9/2022).
Hingga saat ini, perseroan sudah menjalankan lima proyek konstruksi berbasis lingkungan, seperti penanganan limbah perkotaan yakni, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang memiliki kapasitas pengolahan sampah dari semula hanya 100 ton per hari, menjadi 1.000 ton sampah per hari.
Kemudian, TPST Kota Denpasar, yang merupakan solusi pengelolaan sampah dengan membangun di tiga titik antara lain, Kawasan Tahura Suwung, Desa Kesiman Kertalangu, dan Desa Padangsambian Kaja.
Selanjutnya, perseroan juga telah membangun proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dumai, yang meningkatkan cakupan akses pelayanan air bersih bagi masyarakat kota Dumai. SPAM ini memiliki kapasitas sebesar 450 liter per detik, yang dibangun melalui anak usaha Dumai Tirta Persada.
Proyek berbasis lingkungan yang juga sudah dibangun oleh ADHI yakni, SPAM Karian - Serpong Timur yang membantu distribusi air bersih di daerah Jakarta Barat sebanyak 3.200 liter per detik, daerah Tangerang sebanyak 750 liter per detik, dan Tangerang Selatan sebanyak 650 liter per detik.
Terakhir, perseroan juga telah membangun fasilitas pengelolaan limbah terpadu di Kawasan Industri Medan (KIM). Fasilitas tersebut dibangun untuk mengatasi masalah limbah bahan berbahaya beracun (B3) di kawasan industri dan bisnis di Sumatra Utara.
Adapun fasilitas tersebut mencakup incinerator, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tempat penampungan sementara (TPS) dan laboratorium. Rencananya, produksi pada tahun ini ditargetkan sebesar 7 ton per hari dan mencapai 24 ton per hari di 2023.
“Kami yakin akan banyak peluang di bisnis berbasis lingkungan atau green and sustainable. Ini yang akan jadi fokus Adhi Karya ke depan,” ungkap Agung.
(DES)