MARKET NEWS

Adu Dividen HMSP vs UNTR, Mana Lebih Menarik?

TIM RISET IDX CHANNEL 24/04/2024 15:33 WIB

Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen jumbo Rp8,06 triliun untuk tahun buku 2023.

Adu Dividen HMSP vs UNTR, Mana Lebih Menarik? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan membagikan dividen jumbo Rp8,06 triliun untuk tahun buku 2023. Tak kalah besar, emiten tambang PT United Tractors Tbk (UNTR) menebar dividen final sebesar Rp5,7 triliun. Mana lebih menarik?

HMSP memutuskan pembagian dividen Rp69,3 per saham.

Keputusan itu ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) HMSP di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (23/4/2024).

Dana dividen berasal dari laba bersih tahun buku 2023 yang mencapai Rp8,09 triliun. Apabila dihitung, maka artinya dividend payout ratio (DPR) HMSP tahun ini mencapai 99,56%.

Secara historis, dividend per share (DPS) HMSP tahun buku 2023 juga lebih tinggi setidaknya sejak pembagian atas kinerja tahun buku 2020 yang saat itu mencapai Rp72,8 per saham atau senilai Rp8,47 triliun.

Sementara, UNTR akan membagikan dividen Rp1.569 per lembar saham. Dividen tersebut dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada 7 Mei 2024 pukul 16.00 WIB.

Keputusan pembagian dividen ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Rabu (24/4).

Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp701 per lembar saham atau seluruhnya berjumlah Rp2,5 triliun, yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2024.

Diketahui, sepanjang 2023 laba bersih UNTR turun sebesar 2% menjadi Rp20,6 triliun, dari sebelumnya Rp21,0 triliun.

Pilih Mana?

Kalau mengacu pada harga saham hingga Rabu (24/4), pukul 14.30 WIB, keduanya memiliki imbal hasil dividen atawa dividend yield yang menarik, di atas suku bunga deposito tenor 12 bulan 4 bank kakap yang berkisar di 2,00 persen hingga 3,00 persen.

Dividend yield HMSP mencapai 8,20 persen, sedangkan UNTR mencapai 6,32 persen. Hal tersebut mengacu pada harga saham HMSP sebesar Rp845 per saham dan UNTR Rp24.835 per saham.

Hanya sekitar 80-an emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menawarkan dividend yield setidaknya di atas 6 persen. Sedangkan, hanya sebanyak 40-an emiten dengan dividend yield di atas 8 persen.

Namun, apabila menilik kinerja saham, HMSP dan UNTR berpisah jalan. (Lihat tabel di bawah ini.)

Saham HMSP merosot 5,03 persen selama 2024 (year to date/YtD). Berbeda nasib, saham UNTR melonjak 9,61 persen.

Perbedaan kondisi industri, yang pada gilirannya tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan, menjadi jurang pemisah antara keduanya.

HMSP tengah berjuang melawan lesunya prospek industri rokok di tengah cukai tembakau yang tinggi.

Di sisi berbeda, UNTR—kendati merupakan emiten yang sensitif terhadap sikluk ekonomi—mampu secara solid bertumbuh dari segmen bisnis mesin konstruksi, kontraktor pertambangan, pertambangan batu bara, hingga yang teranyar nikel dan energi baru dan terbarukan (EBT).

Secara tren, harga saham keduanya juga berbeda arah. HMSP cenderung bergerak ke bawah alias downtrend, sedangkan UNTR condong ke atas (uptrend).

Artinya, secara teknikal, dengan minimnya katalis positif yang signifikan, potensi penurunan (downside) HMSP lebih besar, tinimbang UNTR yang memiliki rapor lebih solid.

Selain itu, valuasi HMSP masih belum begitu menarik. Rasio price-to earnings (P/E) HMSP berada di 12,21 kali. Masih di atas 10 kali, walaupun memang sudah di bawah rerata 10 tahun.

Kemudian, rasio price-to book value (PBV) HMSP di atas rule of thumb 1 kali, tepatnya 3,31 kali.

Berbeda, UNTR, kendati memang bukan perbandingan yang setara alias tidak apple-to-apple karena berbeda industri, memiliki PER 4,5 kali dan PBV yang masih di kisaran aturan umum (1,17 kali).

Namun, ini bukan berarti UNTR tidak memiliki risiko penurunan. Dalam jangka pendek, fluktuasi harga, yang kerap bergantung pada sentimen sesaat dan spekulasi investor, bisa membuat harga kedua saham tersebut juga tertekan usai memasuki masa cum date. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE