Aksi Akuisisi Dongkrak Prospek Medco Energi (MEDC)
Langkah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengakuisisi Fortuna International (Barbados), Inc. dinilai menjadi katalis pertumbuhan baru bagi perusahaan.
IDXChannel - Langkah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengakuisisi Fortuna International (Barbados), Inc., yang terafiliasi Repsol E&P, dinilai menjadi katalis pertumbuhan baru bagi emiten energi tersebut.
Menurut laporan riset Maybank Sekuritas Indonesia, Fortuna memiliki kepemilikan tidak langsung sebesar 24 persen di wilayah kerja Corridor Production Sharing Contract (PSC), yang mencakup tujuh lapangan gas dan satu lapangan minyak aktif di Indonesia.
Analis Maybank Sekuritas, Hasan Barakwan, memperkirakan, dikutip dari Dow Jones Newswires, Selasa (1/7/2025), akuisisi ini akan menambah produksi Medco sebesar 24 juta barel setara minyak (boe) per hari. Kenaikan tersebut diproyeksikan akan mendongkrak total produksi perusahaan sekitar 17 persen pada periode 2025–2026.
Dengan asumsi harga jual rata-rata gas sebesar USD5,80 per MMBtu (juta British Thermal Units) dan volume produksi yang lebih tinggi, Maybank Sekuritas menaikkan proyeksi laba bersih Medco untuk 2026 dan 2027 masing-masing sebesar 26 persen dan 24 persen.
Target harga saham MEDC juga direvisi naik menjadi Rp1.730 dari sebelumnya Rp1.550, dengan rekomendasi beli yang tetap dipertahankan.
Di sisi lain, analis S&P Global Ratings menilai kepemilikan Medco di Blok Corridor yang kini membesar menjadi 70 persen akan langsung berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan. Akuisisi 24 persen saham milik Repsol di aset gas tersebut senilai USD425 juta diperkirakan akan menambah EBITDA perusahaan sebesar USD75–80 juta pada 2025, dengan asumsi harga rata-rata Brent sebesar USD60 per barel.
Kenaikan EBITDA ini diperkirakan akan mampu menutupi belanja modal tambahan akibat akuisisi dan peningkatan aset yang direncanakan. S&P memproyeksikan rasio dana dari operasi terhadap utang (funds from operations to debt) Medco tetap stabil di kisaran 17 persen, dan berpotensi naik ke level 19–20 persen pada 2026–2027. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.