MARKET NEWS

Amman Mineral (AMMN) Targetkan 70 Persen Proyek Smelter Kelar Desember 2023

Dinar Fitra Maghiszha 30/09/2023 03:06 WIB

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menargetkan penyelesaian lebih dari 70 persen proyek smelter tembaga pada Desember 2023.

Amman Mineral (AMMN) Targetkan 70 Persen Proyek Smelter Kelar Desember 2023

IDXChannel - Raksasa tambang mineral PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menargetkan penyelesaian lebih dari 70 persen proyek smelter tembaga pada Desember 2023.

Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie mengatakan, perseroan telah mengalokasikan belanja modal sebesar USD92 juta untuk proyek smelter, dari total anggaran capital expenditure (capex) semester I-2023 yang mencapai USD436 juta.

"Pembangunan smelter diperkirakan akan terus berjalan sesuai jadwal, dengan target penyelesaian lebih dari 70 persen pada Desember 2023," kata Alexander dalam keterangannya, Jumat (30/9/2023).

Adapun fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR) yang dibangun memiliki total kapasitas input mencapai 900 ribu metrik ton per tahun (tpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang.

Proyek pertambangan dan infrastruktur menjadi fokus perseroan sampai saat ini, dengan total dana yang dikeluarkan sebesar USD339 juta untuk proyek smelter.

Nantinya smelter akan memproduksi katoda tembaga yang diproyeksikan mencapai 222 kilo ton per tahun. Smelter juga bakal menggarap asam sulfat mencapai 830 kilo ton per tahun.

Setelah penyelesaian mekanis pada Mei 2024, apabila tidak ada force majeure, maka perseroan bakal fokus melakukan komisioning smelter dan memulai produksi katoda tembaga pertama sekitar 4 sampai 5 bulan kemudian.

Rampungnya proyek ini sekaligus membuat AMMN menjadi raksasa pertambangann yang terintegrasi mulai dari tambang hingga peleburan. Langkah ini, kata dia, diharapkan dapat mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

"Ketika proyek smelter selesai, kami berharap dapat memperoleh manfaat dari penghematan pajak, bea keluar dan royalti yang lebih rendah," tutur Alexander.

(RNA)

SHARE