Anak Usaha Petrosea (PTRO) Raih Kontrak EPC Rp485,4 Miliar di Singapura
Total nilai perjanjian untuk lingkup pekerjaan tersebut sebesar USD29,07 juta atau sekitar Rp485,4 miliar dengan jangka waktu pekerjaan selama 24 bulan.
IDXChannel - PT Petrosea Tbk (PTRO) melalui anak usahanya, Scan-Bilt Pte. Ltd. menandatangani perjanjian dengan Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) untuk menyediakan layanan Engineering, Procurement & Construction (EPC), khususnya pada lingkup pekerjaan sipil.
Proyek tersebut akan dikerjakan di fasilitas Aster Bukom Chemicals & Energy Complex dan Aster Jurong Island Chemical Complex yang berlokasi di Pulau Bukom dan Pulau Jurong di Singapura.
Selain itu, Scan-Bilt juga memperoleh Letter of Award untuk lingkup pekerjaan Integrated Facilities Management (IFM) dari Aster untuk kedua fasilitas tersebut.
Total nilai perjanjian untuk lingkup pekerjaan tersebut sebesar USD29,07 juta atau sekitar Rp485,4 miliar dengan jangka waktu pekerjaan selama 24 bulan.
“Scan-Bilt akan menghadirkan solusi EPC berstandar terbaik di industri dengan mengedepankan keunggulan teknik, keselamatan dan efisiensi untuk mendukung pengembangan infrastruktur energi yang andal dan berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik dan Oseania, termasuk Singapura,” kata Presiden Direktur PTRO, Michael dalam siaran pers pada Kamis (18/12/2025).
Fasilitas Aster di Pulau Bukom dan Pulau Jurong merupakan pusat produksi terpadu untuk kegiatan pengilangan dan petrokimia di Singapura yang terhubung melalui pipa bawah laut.
Aster Bukom memiliki fasilitas kilang dan cracker etilena, sedangkan Aster Jurong berfokus pada produksi berbagai petrokimia utama seperti ethylene oxide, ethoxylates, styrene monomer dan propylene oxide.
Sebagai anak usaha, Scan-Bilt memperoleh dukungan penuh dari grup Petrosea, perusahaan multidisiplin terkemuka dengan rekam jejak lebih dari lima dekade dalam menyediakan layanan terintegrasi dari hulu hingga hilir, mencakup EPC, jasa pertambangan, EPCI lepas pantai, serta logistik untuk industri pertambangan dan minyak & gas di kawasan Asia Pasifik dan Oseania, termasuk Singapura dan Papua Nugini.
(NIA DEVIYANA)