IDXChannel - PT Petrosea Tbk (PTRO) diproyeksi memasuki fase pertumbuhan eksponensial mulai 2026, seiring menguatnya monetisasi proyek dan diversifikasi bisnis.
Analis Samuel Sekuritas menilai, prospek emiten jasa pertambangan ini kian solid berkat backlog kontrak jumbo mencapai sekitar USD4,5 miliar yang memberikan visibilitas pendapatan multi-tahun.
Setelah sempat berada pada periode underperformance akibat tingginya biaya pra-operasi dan minimnya kontribusi dari aset baru, PTRO kini disebut memasuki fase akselerasi.
Perseroan mengamankan kontrak besar dan terdiversifikasi di sektor batu bara, nikel, serta tembaga/emas, dengan jajaran klien kelas kakap seperti Vale, Freeport Indonesia, BP Berau, serta ekosistem CUAN.
Sepanjang 2024, PTRO meraih kontrak baru senilai USD1,9 miliar yang mencakup pekerjaan EPC untuk BP Berau, proyek HPAL Pomalaa milik Vale, serta Daya Bumindo Karunia. Selain itu, perseroan mengantongi kontrak jasa pertambangan dengan Pasir Bara Prima (SINI) dan Global Bara Mandiri.