Anak Usaha PTBA Diguyur Kredit Jumbo Rp20 Triliun dari Bank Mandiri (BMRI)
Anak usaha PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) meraih fasilitas kredit sebesar USD1,27 miliar atau sekira Rp20 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
IDXChannel - Anak usaha PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) meraih fasilitas kredit sebesar USD1,27 miliar atau sekira Rp20 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Fasilitas pinjaman ini untuk mendukung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel-8 di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera
Selatan (Sumsel).
Hal itu ditandai dengan penandatanganan Agreement Refinancing Existing Loan antara HBAP yang akan dialihkan dari The Export-Import Bank of China (CEXIM) kepada Bank Mandiri.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyambut baik kolaborasi ini karena Bank Mandiri yang merupakan salah satu Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mampu memberikan fasilitas pendanaan yang kompetitif dibandingkan bank-bank global.
"Karena kita tahu proyek ini kan didanai sebelumnya dari pendanaan luar negeri. Ya lebih tinggi sedikit bunganya. Nah kita competitiveness, ternyata kita bisa memberikan pendanaan yang lebih baik," ujar Erick ketika ditemui usai penandatanganan yang digelar di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (30/9).
Kata Erick, langkah ini menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita sebagai salah satu bank yang memberikan pendanaan terbaik di Asia Tenggara pada 2032. Sehingga jalannya harus dimulai dari sekarang karena persaingan ke depan akan semakin kompleks, apalagi Indonesia merupakan negara yang terbuka secara pasar.
"Untuk Bukit Asam mungkin ini hal yang bagus, bagaimana membangun supply chain antara bahan baku, batu bara, lalu menjadi investasi di power plant. Nah ini yang memang kita lihat menjadi sebuah bagian pengembangan dari usaha Bukit Asam sendiri," tutur Erick.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail mengatakan, total investasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang (MT) Sumatera Selatan (Sumsel) 8 mencapai USD1,68 miliar dengan kapasitas 1.320 MW.
Dari total tersebut, lanjut Arsal, sebanyak USD1,27 miliar atau setara Rp19,24 triliun (kurs Rp15.131,27 per USD) diambil alih oleh Bank Mandiri yang dirancang untuk kebutuhan refinancing dan memperkuat operasional HBAP sebagai penyedia listrik terstandarisasi global.
"Kita pinjam dari CEXIM bank itu total nilai investasinya secara dolarnya, USD1,68 miliar dengan 2 x 660 megawatt atau kurang lebih 1.320 megawatt. Yang di takeover (oleh Bank Mandiri) karena ini kan loan-nya 75 persen-25 persen. Nah itu sekitar USD1,27 miliar equivalent kalau dengan ukur sekarang kurang lebih Rp20 triliun," ujar Arsal.
Arsal menerangkan, peran penting proyek PLTU MT Sumsel-8 dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis, salah satunya PLTU untuk kedaulatan energi. Katanya, pembangunan PLTU ini juga menjadi salah satu tonggak dalam pasokan listrik di wilayah Sumatera.
Lebih lanjut Arsal menuturkan, PLTU Sumsel-8 ini dibangun dengan teknologi superkritikal yang ramah lingkungan, di mana penerapan energinya menggunakan blue gas distilled purification.
"Artinya ya di dalam pembangunan ini kita menekan emisi sulfur dioksida yang merupakan wujud nyata dari komitmen kami terhadap keberlanjutan," ujar Arsal.
"Jadi lebih jauh lagi kami berharap ke depan PLTU ini dapat menghasilkan negatif emission, sehingga tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi target emisi karbon yang lebih rendah," katanya.
Selanjutnya, Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi menambahkan, perseroan saat ini tidak hanya memberikan kredit, tapi juga kebutuhan bisnis PTBА lainnya termasuk layanan digital seperti Livin' by Mandiri, KOPRA by Mandiri, dan berbagai produk keuangan lainnya.
"Jadi semua solusi transaksi keuangan juga kita siapkan. Kita terus mengembangkan kemampuan untuk membantu semua nasabah meng-cover ekosistemnya dengan digitalisasi. Jadi semuanya sudah kita lengkapi semua," ujarDarmawan.
Oleh karena itu, lanjut Darmawan, Bank Mandiri melihat adanya potensi sangat besar dalam kolaborasi ini, sebab dapat membuka gerbang pembiayaan investasi bagi lembaga keuangan di Indonesia.
Darmawan meyakini kerja sama ini akan memberikan nilai tambah yang luar biasa dalam mendukung upaya PTBA dalam mewujudkan visi perusahaan sebagai penyedia tenaga energi berkelas dunia yg terpercaya dan berorientasi kepada nilai-nilai keberlanjutan.
"Kita berharap secara ekosistem ini juga nantinya dapat kita dukung dengan terobosan-terobosan dan solusi yang sudah kita siapkan. Harapan kita memang kerja sama ini dapat terus mendukung kesinambungan bisnis antara Huadian Bukit Asam, PTBA dan seluruh jajaran China Huadian Grup secara global," kata Darmawan.
(Fiki Ariyanti)