Analis Soroti Dampak Pengumuman MSCI terhadap Gerak IHSG
Analis mengingatkan gejala jenuh beli mulai muncul di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
IDXChannel - Analis mengingatkan gejala jenuh beli mulai muncul di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski peluang penguatan belum habis, investor diingatkan mewaspadai level teknikal penting dan efek MSCI yang bisa tidak sekuat dugaan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/8/2025) pukul 11.46 WIB, IHSG menguat 0,82 persen ke level 7.525, setelah bergerak fluktuatif sejak pembukaan perdagangan pagi tadi. Indeks acuan ini mulai terlihat kehilangan tenaga usai mencatat lonjakan hampir 9 persen dalam sebulan terakhir.
Founder WH Project, William Hartanto, menilai, pasar saat ini mulai menunjukkan gejala jenuh beli, meskipun peluang penguatan masih terbuka.
“Sedikit jenuh beli, tapi masih berpotensi menguat,” ujarnya kepada IDXChannel.com, Selasa (5/8).
William juga menyoroti dampak pengumuman indeks global MSCI yang kerap dianggap sebagai katalis penggerak pasar. Namun menurutnya, dampaknya bisa jadi tidak sebesar yang dibayangkan.
“MSCI termasuk salah satu katalis penggerak pasar, tapi efeknya belum tentu signifikan karena pelaku pasar sudah merespons lebih awal terhadap saham-saham yang dirumorkan akan masuk ke indeks ini,” tuturnya.
Sebagai informasi, MSCI akan mengumumkan Index Review pada 7 Agustus atau Kamis mendatang. Proses review MSCI penting bagi investor institusi karena berpotensi memicu arus modal besar, terutama bagi saham-saham yang masuk maupun keluar dari indeks global tersebut.
Secara teknikal, William melihat level support indeks saat ini berada di 7.386, sedangkan resistance berada di 7.670.
Kabar makro terbaru, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 berdasarkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 5,12 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dari perkiraan konsensus ekonom yang memproyeksikan pertumbuhan 4,8 persen.
Jika dibandingkan dengan kuartal I-2025 atau secara q-to-q, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,04 persen. sekaligus melampaui perkiraan konsensus sebesar 3,7 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.