Anjlok Menuju Gocap, Antrean Jual Saham Garuda (GIAA) Capai Rp6,79 Miliar
Saham emiten maskapai penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) turun tajam hingga lebih dari 5 persen di awal perdagangan Jumat (19/5/2023).
IDXChannel – Saham emiten maskapai penerbangan BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) turun tajam hingga lebih dari 5 persen di awal perdagangan Jumat (19/5/2023). Dengan ini, saham GIIAA hanya satu tick menuju level gocap alias Rp50 per saham.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.28 WIB, saham GIAA anjlok 5,56 persen ke posisi Rp51 per saham.
Sebanyak 1.328.482 lot mengantre di kolom offer (jual) di harga Rp51 per saham atau senilai Rp6,79 miliar.
Dengan ini, saham GIAA sudah turun selama 4 hari beruntun. Dalam dua pekan terakhir, saham ini hanya menghijau dua kali, sekali stagnan, dan sisanya memerah.
Alhasil, dalam sepekan saham GIAA turun 19,05 persen dan dalam sebulan merosot 28,17 persen. Adapun, sejak awal tahun (YtD) terjun bebas hingga minus 75 persen.
Kinerja laba-rugi teranyar Garuda mulai mengalami perbaikan.
Garuda membukukan pendapatan usaha sebesar USD602,99 juta atau Rp8,85 triliun per kuartal I 2023. Angka itu tumbuh 72% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD350,15 juta.
Pertumbuhan pendapatan usaha perseroan selaras dengan peningkatan trafik penumpang sebesar 60% di kuartal I 2023. Jumlah trafik penumpang GIAA per Maret 2023 tercatat sebanyak 4,5 juta penumpang, dari sebelumnya sebanyak 2,7 juta penumpang.
“Pertumbuhan ini menjadi outlook positif bagi kinerja usaha di sepanjang 2023. Meski di tengah periode low season bagi sektor industri penerbangan, kami berhasil mencatatkan kinerja solid,” kata Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra dalam keterangan resminya, Kamis (4/5/2023).
Capaian positif tersebut membuat perusahaan penerbangan pelat merah ini mampu menekan rugi bersih di kuartal I-2023. Rugi bersih perseroan susut 50,97% menjadi USD110,13 juta atau Rp1,61 triliun, dari sebelumnya sebesar USD224,66 juta.
Namun, seiring dengan permasalahan utang yang masih menggunung dan ekuitas negatif, GIAA mendapatkan ‘tato’ B dan E. GIAA juga mendapatkan notasi X yang berarti efek perusahaan sedang dalam pengawasan khusus dari bursa.
Total liabilitas GIAA per 31 Maret 2023 mencapai USD7,83 miliar atau setara dengan Rp117,92 triliun. Sedangkan ekuitas negatif USD1,60 miliar atau setara dengan Rp24,19 triliun. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.