MARKET NEWS

Apa Itu Dovish, Hawkish, Bullish, dan Bearish dalam Pasar Saham? Simak Penjelasannya

Kurnia Nadya 20/08/2024 20:16 WIB

Istilah ini kerap digunakan para investor dan trader saham untuk menggambarkan kondisi dan tren pasar dalam periode tertentu.

Apa Itu Dovish, Hawkish, Bullish, dan Bearish dalam Pasar Saham? Simak Penjelasannya. (Foto: Freepik)

IDXChannel—Apa itu dovish, hawkish, bullish, dan bearish dalam pasar saham? Istilah ini kerap digunakan para investor dan trader saham untuk menggambarkan kondisi dan tren pasar dalam periode tertentu. 

Akar kata pada istilah ini menggunakan nama hewan, yakni dovish yang berarti dove atau burung merpati, hawkish atau hawk yang berarti burung elang, bullish atau bull yang berarti banteng, sementara bearish atau bear adalah beruang. 

Burung merpati cenderung jinak, penurut, dan identik dengan titik terbang yang tinggi. Sementara burung elang terbang menukik ke bawah untuk menyerang mangsanya. Keduanya merepresentasikan dua sifat yang berlawanan.

Apa itu Dovish, Hawkish, Bullish, dan Bearish di Pasar Saham?

Demikian pula dengan kondisi pasar yang dovish dan hawkish. Melansir Bareksa (20/8), penggunaan istilah dovish vs hawkish sering digunakan saat pejabat bank sentral Amerika Serikat menyatakan sikap terkait kebijakan moneter di negara tersebut. 

1. Dovish

Usai pertemuan resmi, para pejabat itu akan memberikan pernyataan, yang kemudian akan diberi predikat dovish ataupun hawkish. Dovish menunjukkan sikap The Fed yang dianggap pro pasar. 

Sikap pro pasar umumnya ditunjukkan dengan pernyataan yang memberikan sinyal atau keputusan final untuk menurunkan atau menahan penaikan suku bunga. Selain kebijakan suku bunga, keputusan lain yang dianggap berpihak pada pasar juga akan dianggap dovish

Situasi dovish biasanya identik dengan kondisi yang kurang stabil, juga dapat digunakan sebagai ungkapan ketidakyakinan bank sentral sehingga membuat kepercayaan investor berkurang. 

2. Hawkish 

Sebaliknya, pernyataan dan sikap pejabat The Fed akan dianggap hawkish ketika keputusan yang diambil tidak berpihak dengan harapan pelaku pasar saham. Ini terjadi ketika bank sentral AS memperketat kebijakan untuk menjaga stabilitas moneter. Misalnya dengan menaikkan suku bunga dalam waktu tertentu.

Karena dovish vs hawkish sering digunakan pada momentum pejabat bank sentral mengungkapkan keputusan atau sinyal pengambilan keputusan, kondisi dovish dan hawkish dapat dikatakan menggambarkan kondisi pra atau sebelum. 

3. Bullish Market

Istilah bullish market diambil dari kata bull, atau banteng. Melansir Sikapi Uangmu OJK (20/8), istilah bullish vs bearish digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar sesuai tren kuat yang tengah terjadi. 

Seekor banteng menyerang dengan cara menyerbu cepat dan mengangkat tanduk, menggambarkan kondisi pasar yang tengah mengalami tren naik atau tren kenaikan harga yang kuat atau uptren. Inilah yang disebut dengan kondisi bullish market. 

Kondisi bullish menunjukkan mayoritas investor sedang optimistis terhadap kondisi perekonomian dan kebijakan pejabat moneter, dan indeks pasar saham menunjukkan tren kenaikan sebesar 20 persen. 

4. Bearish Market 

Sementara bearish diambil dari bear atau beruang. Seekor beruang menggunakan cakarnya dengan pola gerakan dari atas ke bawah, digunakan untuk menggambarkan kondisi pasar saat mengalami tren penurunan atau downtren, yakni ketika terjadi tren penjualan kuat. 

Tren bearish market menandakan mayoritas investor yang tengah bersikap hati-hati atau pesimistis terhadap kondisi perekonomian yang dianggap kurang meyakinkan, biasanya dibarengi dengan indeks pasar yang menurun 20 persen. 

Itulah penjelasan tentang apa itu dovish, hawkish, bullish, dan bearish dalam pasar saham. 

(Nadya Kurnia)

SHARE