ARA Saham EMAS Terbongkar di Hari Kedua, Analis Ingatkan Hal Ini
Saham tambang emas PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) kembali menguat di hari kedua di lantai bursa, Rabu (24/9/2025), kendati tidak mampu mempertahankan ARA.
IDXChannel – Saham tambang emas PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) kembali menguat di hari kedua di lantai bursa, Rabu (24/9/2025), kendati tidak mampu mempertahankan status auto rejection atas (ARA) di tengah tekanan jual yang tinggi di awal sesi.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.17 WIB, saham EMAS naik 3,61 persen ke Rp3.730 per unit, usai sempat sebentar menyentuh ARA 25 persen pagi tadi. Nilai transaksi membeludak hingga Rp2,31 triliun.
Pada debut perdana, Selasa (23/9), saham EMAS melesat hingga ARA 25 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai aksi jual besar pada saham EMAS di awal listing kemarin menjadi pemicu tekanan di pasar.
“Terjadi transaksi cukup besar pada hari pertama listing EMAS sebesar Rp100 miliar pada hari pertama,” ujar Michael, Rabu (24/9/2025). Ia menambahkan, “Dan terlihat dari broker yang melakukan penjualan adalah salah satu underwriter.”
Menurutnya, kondisi ini memicu tekanan jual pada perdagangan hari ini. “Kemudian ini bisa menjadi trigger untuk selling pressure di hari kedua,” tutur Michael.
Ia juga mengingatkan risiko tinggi untuk mengoleksi saham EMAS kembali dalam waktu dekat. “Untuk pengoleksian saham EMAS kembali, akan amat beresiko mengingat valuasi serta area demand dari market belum tercipta,” katanya.
Sebelumnya, penawaran umum perdana saham EMAS mencatat antusiasme tinggi dengan diikuti oleh 406.231 investor yang tercatat di hari perdana, Selasa (23/9/2025).
Menurut data BEI, minat besar investor ini juga tercermin dari kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,62 kali, dengan total pemesanan mencapai 7,48 miliar saham, dari total yang ditawarkan hanya 1,61 miliar saham.
EMAS resmi tercatat di BEI pada Selasa (23/9/2025) sebagai emiten ke-23 sepanjang tahun ini. Perseroan menawarkan dengan harga Rp2.880 per saham, melepas 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Total saham yang tercatat di BEI mencapai 16,18 miliar, terdiri dari 1,61 miliar saham yang ditawarkan ke publik dan 13,11 miliar saham pendiri. Sehingga kapitalisasi pasar EMAS pada saat debut perdana sebesar Rp46,59 triliun.
Struktur kepemilikan setelah IPO antara lain PT Merdeka Copper Gold Tbk sebesar 56,46 persen, Winato Kartono 8,36 persen, Garibaldi Thohir 5,59 persen, Hardi Wijaya Liong 3,58 persen, dan publik 10 persen.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2025, EMAS memiliki total aset USD543,3 juta dan ekuitas USD263,3 juta. Namun, perseroan masih membukukan rugi bersih USD9,21 juta pada periode tersebut
Dalam gelaran IPO, EMAS berpotensi meraup dana segar maksimal Rp4,88 triliun.
Dalam prospektus, perusahaan menyebutkan dana hasil IPO akan digunakan untuk tiga tujuan utama.
Pertama, sekitar USD20 juta atau Rp328,4 miliar akan disalurkan sebagai setoran modal kepada PT Pani Bersama Tambang (PBT) guna membiayai kebutuhan operasional.
Kedua, jumlah serupa akan diberikan sebagai pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS).
Sisanya dialokasikan untuk pelunasan lebih awal utang kepada pemegang saham pengendali, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yang pasca-IPO memiliki 56,46 persen saham EMAS.
Merdeka Gold Resources adalah induk usaha tambang emas Pani di Pohuwato, Gorontalo, dengan cadangan mencapai 7 juta ounce emas dan umur tambang diproyeksikan hingga 2041.
Proyek ini dirancang menjadi salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik dengan kapasitas produksi puncak 500.000 ounce per tahun pada 2033. Fasilitas heap leach berkapasitas 7 juta ton per tahun ditargetkan beroperasi pada Desember 2025, disusul fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) pada 2029 dan 2032.
Meski pendapatan konsolidasi EMAS pada 2024 hanya USD1,7 juta, perusahaan masih mencatat rugi bersih USD12,7 juta.
Namun, prospek jangka panjang dipandang menjanjikan seiring tren kenaikan harga emas global. Mengutip propesktus IPO perusahaan, CRU Consulting memperkirakan harga emas rata-rata bisa mencapai USD3.729 per ounce pada 2029, didorong oleh permintaan investasi yang solid, terutama dari bank sentral, serta keterbatasan pasokan tambang baru.
Dengan dukungan sponsor besar seperti Grup Provident, Saratoga, dan Thohir, EMAS berharap IPO ini menjadi landasan pengembangan Proyek Emas Pani menjadi tambang berskala raksasa di kawasan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.