AS Terancam Inflasi, Rupiah Diprediksi Menguat
Nilai tukar rupiah berpotensi menguat lagi hari ini dengan semakin menurunnya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun.
IDXChannel - Nilai tukar rupiah berpotensi menguat lagi hari ini dengan semakin menurunnya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan saat ini yield tertekan di kisaran 1,53%, setelah pada perdagangan sebelumnya bergerak di kisaran 1,57%.
"Kelihatannya pelaku pasar masih mengesampingkan kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi di AS yang bisa mengubah kebijakan moneter AS menjadi lebih ketat," kata Ariston di Jakarta, Rabu (9/6/2021).
Pasar menantikan data indikator inflasi AS, indeks harga konsumen yang akan dirilis Kamis malam. Hasil data yang menunjukkan kenaikan inflasi, bisa mendorong kenaikan yield AS lagi.
Dari dalam negri, hari ini akan dirilis data survei tingkat keyakinan konsumen untuk bulan Mei oleh BI. Data terlihat mengalami tren kenaikan sejak awal tahun ini dan sudah masuk tren optimis (di atas angka 100) sejak bulan April lalu.
Ini bisa menjadi katalis positif untuk pergerakan rupiah hari ini bila hasilnya menunjukkan kenaikan.
"Hari ini, Rupiah mungkin bisa menguat ke kisaran 14.230, dengan potensi pelemahan ke kisaran 14.280," tandasnya. (TYO)