IDXChannel - Nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat lagi hari ini karena yied obligasi AS tenor 10 tahun masih terlihat menekan ke bawah. Yield berada di kisaran 1,57% saat ini.
Pengamat keuangan, Ariston Tjendra, mengatakan penurunan yield ini karena pasar berekspektasi bahwa Bank Sentral AS belum akan melakukan tapering setelah data tenaga kerja AS, Non Farm Payrolls bulan Mei menunjukkan hasil yang di bawah ekspektasi.
Pasar menantikan data indeks harga konsumen AS bulan Mei yang merupakan indikator inflasi , yang akan dirilis hari Kamis malam, untuk menentukan arah harga selanjutnya.
"Angka yang di atas ekspektasi bisa mendorong kembali penguatan dolar AS. Data inflasi yang konsisten menunjukkan kenaikan di atas 2% bisa memicu Bank Sentral AS mengubah kebijakannya menjadi lebih ketat," kata Ariston di Jakarta, Selasa (8/6/2021).
Dari dalam negeri, hari ini akan dirilis data cadangan devisa yang mungkin menunjukkan kenaikan cadangan karena surplusnya neraca perdagangan RI. Hasil yang menunjukan kenaikan bisa mendukung penguatan rupiah terhadap dollar AS.