MARKET NEWS

Atasi Krisis, Uni Eropa Siap Terapkan Harga LNG Berbasis Transaksi Baru

Tim IDXChannel 30/09/2022 21:44 WIB

Demi mengendalikan lonjakan harga energi dan mengendalikan biaya bagi konsumen, 27 negara anggota UE sedang merundingkan proposal yang telah dibuat minggu lalu.

Atasi Krisis, Uni Eropa Siap Terapkan Harga LNG Berbasis Transaksi Baru (foto: MNC Media)

IDXChannel - Uni Eropa terus berupaya mengendalikan lonjakan harga energi sebagai krisis terbaru yang dirasakan masyarakat Benua Biru seiring keterbatasan pasokan yang tersedia di pasaran.

Salah satunya dengan menerapkan patokan harga berbasis transaksi baru untuk jenis gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG). Langkah ini dinilai bakal lebih efektif untuk mengendalikan harga yang melambung dalam beberapa waktu terakhir.

Lonjakan harga sendiri terjadi seiring penurunan aliran pipa gas dari Rusia, sekaligus rekor impor LNG yang tinggi, sehingga memantik ketidakseimbangan dalam mekanisme pembentukan harga di pasar. 

Demi mengendalikan lonjakan harga energi dan mengendalikan biaya bagi konsumen, 27 negara anggota UE sedang merundingkan proposal yang telah dibuat minggu lalu. Sejumlah opsi kebijakan telah dimunculkan dan sedang dikaji oleh masing-masing negara, sejak Kamis (29/9/2022), sebelum nantinya dibahas lebih jauh secara lintas negara. 

Komisi UE mengatakan patokan harga LNG alternatif yang dapat digunakan oleh pelaku pasar secara sukarela, harus didasarkan pada penilaian harga yang dapat diverifikasi untuk pengiriman kargo LNG, untuk memastikan hal itu mencerminkan riil harga dunia untuk bahan bakar.

Di Eropa, tolok ukur standar adalah Fasilitas Transfer Judul Belanda (TTF), yang digunakan untuk gas pipa dan LNG, dan titik keseimbangan nasional Inggris (NBP).

Namun, harga TTF telah diterpa oleh geopolitik dan sentimen sebanyak faktor penawaran dan permintaan dengan beberapa sumber industri berpendapat itu tidak dapat lagi menentukan nilai riil LNG di Eropa, terutama dengan meningkatnya impor ke kawasan tahun ini.

Seorang analis memperkirakan, Impor LNG ke Eropa telah mencapai rekor tertinggi tahun ini karena pemerintah berjuang untuk menemukan alternatif untuk gas Rusia, yang jika dihapus sepenuhnya akan membutuhkan 200 juta ton LNG untuk dikirim selama dekade berikutnya. Sementara harga LNG umumnya lebih tinggi daripada gas alam.

"Jika Anda menyaring LNG dari pasar TTF, likuiditas akan turun, dengan risiko besar dari volatilitas yang lebih tinggi dan dengan demikian kemungkinan perubahan harga yang lebih besar.” ujar Ekonom Energi Senior di ABN Amro, Hans van Cleef, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (30/9/2022).

Independent Commodity Intelligence Services (ICIS) telah menganalisis dan menetapkan harga pasar gas Eropa selama beberapa dekade, mengatakan ada keraguan apakah indeks baru akan diterima secara luas.

Hanya segelintir produsen, utilitas dan rumah perdagangan yang secara aktif membeli dan menjual kargo LNG spot ke Eropa. Jauh lebih sulit untuk menetapkan harga yang dapat diterima oleh pelaku pasar di pasar yang tidak likuid. (TSA)

Penulis: Nur Pahdilah

SHARE