Balik ke Jalur Hijau, IHSG Hari Ini Naik 0,57 Persen ke 6.584
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan pada pembukaan perdagangan Selasa (7/12/2021).
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan pada pembukaan perdagangan Selasa (7/12/2021). Pada pukul 09.01 WIB, IHSG bergerak naik di atas level penutupan sebanyak 37,41 poin atau 0,57% ke level 6.584,528.
Dalam penguatan IHSG hari ini, sebanyak 197 saham menguat, 66 saham melemah, dan 220 saham stagnan. Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp287,38 miliar dari 417,15 juta lembar saham yang diperdagangkan.
Transaksi net-sell investor asing secara akumulatif mencapai Rp50,28 miliar dengan beberapa penjualan seperti PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp29,0 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp5,8 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp4,6 miliar.
Sementara transaksi net-buy asing diantaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp5,4 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp3,9 miliar, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp2,5 miliar.
Menyusul penguatan IHSG, indeks LQ45 naik (0,81%) ke 946,51, indeks JII menguat (0,21%) ke 563,90, indeks IDX30 menanjak (0,79%) ke 505,54 dan indeks MNC36 melambung (0,95%) ke 320,44.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers, yaitu PT MNC Studios International Tbk (MSIN) menguat 12,64% ke Rp1025, PT Wira Global Solusi Tbk (WSGH) naik 8,44% ke Rp167, dan PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) melesat 7,96% di Rp434
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) melemah (-6,90%) ke Rp54, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) turun (-6,70%) di Rp418, dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) anjlok (-6,58%) di Rp426.
Dalam prediksinya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG jelang rilis data perekonomian cadangan devisa disinyalir masih akan bergerak terkonsolidasi.
"Masih minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG yang diakibatkan oleh perlambatan perekonomian, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG serta belum terdapatnya arus capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia membuat pasar bergerak lebih konsolidatif," ujar William dalam risetnya, Selasa (7/12/2021). (TYO)