MARKET NEWS

Bank Indonesia Catat Modal Asing Kabur Rp10,1 Triliun Selama PPKM Darurat

Anggie Ariesta 22/07/2021 16:47 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan memasuki investasi portofolio mencatat net outflow sebesar USD700 juta pada 1-19 Juli 2021.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan memasuki investasi portofolio mencatat net outflow sebesar USD700 juta pada 1-19 Juli 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan memasuki triwulan III hingga 19 Juli 2021, investasi portofolio mencatat net outflow sebesar USD700 juta atau setara Rp10,14 triliun (kurs Rp14.483 per Dolar AS). Hal ini sejalan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

"Hingga 19 Juli 2021, investasi portofolio mencatat net outflow sebesar 0,70 miliar USD sejalan ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat," kata Perry saat melaporkan hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (22/7/2021).

Seperti diketahui, pemerintah menerapkan PPKM darurat mulai 3-20 juli 2021. Pembatasan tersebut diperpanjang dengan menerapkan PPKM Level 4.

Sementara itu, investasi portofolio pada triwulan II 2021 mencatat net inflow sebesar 4,28 miliar USD. Dengan demikian, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diprakirakan tetap baik, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal.

"Defisit transaksi berjalan triwulan II 2021 diprakirakan tetap rendah, didukung oleh surplus neraca perdagangan sebesar 6,30 miliar USD, meningkat dibandingkan dengan surplus triwulan sebelumnya sebesar 5,56 miliar USD," jelas Perry.

Kinerja positif tersebut ditopang oleh peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, batubara, besi dan baja, serta kendaraan bermotor, di tengah kenaikan harga komoditas dunia. Perbaikan ekspor terjadi di Sumatera, Sulampua, dan Jawa.

Disisi lain neraca modal diperkirakan mengalami surplus didukung oleh aliran modal masuk dalam bentuk penanaman modal asing dan investasi portofolio. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2021 tercatat sebesar 137,1 miliar USD, setara dengan pembiayaan 9,2 bulan impor atau 8,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Ke depan, defisit transaksi berjalan pada 2021 diprakirakan tetap rendah di kisaran 0,6 hingga 1,4% dari PDB, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia," katanya. (TIA)

SHARE