Bank MAS (MASB) Lakukan Penukaran Waran Guna Penuhi Target Modal Rp3 Triliun
Bank MAS, emiten dari Wings Group, membeberkan fokus proyeksi bisnis 2022, salah satunya memperkuat modal dengan penukaran waran.
IDXChannel - PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (MASB) atau Bank MAS, emiten dari Wings Group, membeberkan fokus proyeksi bisnis 2022, salah satunya memperkuat modal dengan penukaran waran.
Direktur Utama Bank MAS, Ho Danny Hartono menyatakan bahwa akan memperkuat permodalan melalui penukaran waran yang sudah diterbitkan menjadi saham.
"Memperkuat permodalan dengan penukaran warran yang diperkiarakan ditukarkan menjadi saham, sudah ada yang menukarkan awal tahun ini, kami harapkan para pemegang waran dapat segera menukarkan warannya menjadi saham untuk memperkuat struktur permodalan," jelas Danny dalam Public Expose Tahunan 2022 Bank MAS, Senin (9/5/2022).
Dengan penukaran waran ini, lanjut Danny, Bank MAS mengharapkan tambahan modal sebesar Rp250 miliar, dengan sebelumnya melepas sebanyak 186.176.500 saham waran atau 15% kepada publik.
Adapun waran perseroan dapat ditukar pada 2022 dengan harga Rp 3.500, Bank MAS mengharapkan mendapat tambahan dana sekitar Rp651,5 miliar. Hal itu guna memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang modal inti minimum Rp 3 triliun.
"Jadi untuk meningkatkan modal kita untuk mencapai Rp3 triliun minimal yang ditetapkan oleh OJK," tegas Danny.
Dengan tambahan dana hasil penukaran waran, ekuitas MASB bakal menjadi Rp 3,22 triliun. Dengan begitu, Bank MAS sepakat tidak ada pembagian dividen karena harus memperkuat modal inti Rp3 triliun tersebut.
Adapun waran tersebut diterbitkan saat Bank Mas melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada Juni 2020. Harga IPO dipatok Rp 3.360 per saham, dengan disertai waran yang dapat ditukar pada tahun ini pada harga Rp 3.500.
Perlu diketahui, kinerja keuangan Bank MAS sepanjang 2021 cukup menggembirakan. Laba bersih Bank Mas pada Desember 2021 sebesar Rp 213 miliar atau tumbuh 96,99% dari posisi Desember 2020 yang sebesar Rp 108 miliar.
(NDA)