MARKET NEWS

Bank of India (BSWD) Revisi Rights Issue, Jumlah Saham Naik 2 Kali Lipat

Anggie Ariesta 06/11/2022 10:50 WIB

Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) merevisi informasi terkait rencana rights issue yang semula 1,2 miliar saham menjadi 2,4 miliar.

Bank of India (BSWD) Revisi Rights Issue, Jumlah Saham Naik 2 Kali Lipat (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) merevisi informasi terkait rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD V) atau rights issue.

Dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Minggu (6/11/2022), BSWD meralat rights issue dari yang sebelumnya sebesar 1,2 miliar saham menjadi 2,4 miliar saham.

"Estimasi jumlah maksimal rencana pengeluaran saham dengan memberikan HMETD adalah sekitar 2,4 miliar lembar saham," tulis manajemen BSWD.

Kemudian untuk hal-hal lain terkait rights issue yang tidak diubah dalam ralat, tetap mengacu kepada keterbukaan informasi sebelumnya.

Adapun rights issue ini dilakukan Bank of India Indonesia guna memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun hingga akhir tahun ini.

Sebelumnya, BSWD telah mengumumkan rencana rights issue pada 7 Oktober 2022 lalu. Bank akan terlebih dahulu meminta persetujuan rights issue kepada pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang rencananya digelar pada 15 November 2022.

Bank of India Indonesia menggelar rights issue guna memenuhi memenuhi ketentuan modal minimal bank umum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BSWD saat ini baru memenuhi modal inti Rp2,02 triliun per kuartal III 2022. Angka ini masih di bawah ketentuan OJK yang mewajibkan setiap bank umum di Tanah Air memiliki modal inti paling sedikit Rp3 triliun pada akhir 2022.

Adapun Bank of India Indonesia telah menjalankan aksi rights issue setelah mendapatkan persetujuan RUPSLB pada 16 Maret 2022 dan tanggal pernyataan efektif pada 19 Agustus 2022.

Dana hasil rights issue itu seluruhnya akan dipergunakan oleh perseroan untuk meningkatkan aset produktif, antara lain peningkatan penyaluran kredit dan penempatan pada surat berharga pemerintah.

Setelah rights issue itu, manajemen menjelaskan bahwa BSWD sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali memiliki 76% atau sebesar 1,05 miliar saham dan memiliki hak untuk memperoleh 1,05 miliar HMETD.

BSWD menyatakan memiliki dana sebesar Rp1 triliun untuk mengambil sebagian hak yang dimilikinya, yakni 1 miliar HMETD. Sisa HMETD sebanyak 55,48 juta tidak akan diambil dan dilaksanakan, serta tidak akan dialihkan oleh BSWD kepada pihak lain.

(DES)

SHARE