MARKET NEWS

Banyak Investor Masuk, Dirut BNI: Global Bond Oversubscribe 6,4 Kali

Suparjo Ramalan 08/07/2024 13:34 WIB

Dirut BNI mencatat penerbitan Global Bond sebesar USD500 juta atau setara Rp7,9 triliun mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 6,4 kali.

Banyak Investor Masuk, Dirut BNI: Global Bond Oversubscribe 6,4 Kali. (Foto: Tangkapan Layar TV Parlemen)

IDXChannel - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Royke Tumilaar mencatat penerbitan Global Bond atau Obligasi Global sebesar USD500 juta atau setara Rp7,9 triliun mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 6,4 kali ketika initial pricing guidance (IPG).

Menurutnya, oversubscribe menjadi indikator utama masuknya investor. Adapun, penerbitan Global Bond dilaksanakan pada 5 April 2024 lalu. 

“Penerbitan Global Bond sebesar USD500 juta dengan tenor 5 persen, mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe 6,4 kali, juga penerbitan kali ini cukup banyak investor yang masuk,” ujar Royke kepada Komisi VI DPR RI saat Rapat Dengar Pendapat (RDP), Senin (8/7/2024).

Dia memastikan Global Bond dimanfaatkan untuk pemenuhan likuiditas, mendiversifikasi sumber pendanaan, mendukung pertumbuhan bisnis tidak hanya rupiah namun juga valuta asing (valas). 

“Global Bond ini juga kami manfaatkan, salah satunya untuk pemenuhan likuiditas, valas, dan juga diversifikasi sumber pendanaan, sehingga bisa mendukung pertumbuhan bisnis,” tuturnya.

Adapun, Obligasi Global BBNI termasuk bagian dari penerbitan Euro Medium Term Note (EMTN). Program EMTN ini memungkinkan BNI menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok maksimal USS2 miliar.

Sebelumnya Direktur Keuangan BBNI, Novita Widya Anggraini mengatakan sumber likuiditas BNI tidak hanya dari penerbitan surat berharga. Namun, utamanya berasal dari penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Adapun, porsi wholesale funding, termasuk di dalamnya penerbitan surat berharga, dalam 3 tahun terakhir hanya sebesar 8-9 persen dari total liabilitas.

Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini bakal disalurkan untuk pembiayaan dengan tingkat margin yang menarik. Sehingga berdampak positif pada profitabilitas perusahaan.

(FRI)

SHARE